Program Wolbachia Ing Kota Semarang (Wingko Semarang) diresmikan oleh Menter Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, sekaligus menandakan pilot project penanganan DBD menggunakan nyamuk ber-Wolbachia di Kota Semarang dimulai.
- Pemantauan PMK Di Pasar Hewan Bekonang
- Vaksinasi Booster untuk Nakes di Jateng Capai 31,36 Persen
- Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar
Baca Juga
Budi mengatakan Kota Semarang dipilih menjadi Kota pertama dari lima kota di Indonesia yang akan dilakukan ujicoba pananganan kasus DBD.
Lia kota termasuk Semarang dipilih sebagai tempt pilot project karena memiliki angka kasus DBD tertinggi, termasuk angka kematiannya cukup tinggi.
"Ada beberapa kota dengan kasus DBD tinggi, seperti Bandung, Jakarta Barat, Semarang, Bontang dan Kupang. Maka perlu beberapa langkah penanganan," kata Budi, saat launching penanganam DBD menggunakan Wolbachia, di Kantor Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa (30/5).
Ia menerangkan Wolbachia merupakan suatu bioteknologi yang membuat nyamuk mandul atau tidak lagi mengandung virus aedes aegepty.
"Nyamuk Wolbachia ini tidak bisa menularkan virus ke manusia,” tuturnya.
Dia menuturkan ada enam kota yang jadi pilot project ini. Lima kota difasilitasi Kemenkes RI.
Satu kota lagi difasilitasi hasil kerjasama RI dengan Australia. Kota Semarang menjadi salah satu Kota yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu berharap dengan adanya pilot project ini bis a menekan kasus DBD yang ada di Kota Semarang. Jika nanti pilot project ini berhasil maka bisa diterpakan di Kecamatan lain.
“Kalau berhasil kita lanjutkan ke Kecamatan lain. Saat ini di Kecamatan Tembalang yang jumlah kasusnya paling tinggi,” kata Ita, sapaan akrabnya.
Staf Karyawan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Lulus Susanti mengatakan nyamuk wolbachia ditempatkan di ember tersendiri yang telah ditentukan.
Warga tak perlu cek progres wolbachia. Ada petugas dinas yang cek wolbachia ke rumah warga.
“Wolbachia sendiri adalah bakteri di dalam tubuh binatang. Kemudian melalui sebuah teknologi, bakteri ini disuntikkan ke nyamuk aides aigepti sehingga nantinya nyamuknya jinak. Nanti ada PCR untuk cek kondisi nyamuk," kata Lulus.
- Kapolres Demak Berharap Masyarakat Berperan Aktif dan Tak Percaya Berita Hoaks
- Pemkot Solo Gandeng Muhammadiyah Gelar Vaksinasi Massal
- Pertama di Jateng, Penyandang Thalasemia di Banyumas Terima Vaksin Covid