Temuan Prasasti Di Ungaran Terkait Sejarah Hindu- Budha

Penemuan prasasti di Lereng Gunung Ungaran baru baru ini menambah literasi sejarah di Jawa Tengah. Prasasti ini berasal dari masa Majapahit akhir atau menjelang berakhirnya masa Hindu-Buddha.


Arkeolog Tri Subekso memprediksi prasasti tersebut punya kaitan dengan situs-situs di sekitarnya, yaitu Sendang Promasan yang dahulunya merupakan patirthan kuna dan pernah diteliti oleh ahli purbakala Belanda seperti R.T. Friederich dan N.J. Krom.

Prasasti ini, kata Subekso, juga melengkapi data lanskap arkeologi di Pegunungan Ungaran yang lingkup temporalnya membentang dari sekitar abad 8- 15 Masehi.

"Saat ini kita punya dua pijakan data prasasti jika membicarakan periode masa klasik di Kawasan Pegunungan Ungaran, yaitu Prasasti Tuntang berangka tahun 685 Saka atau 763 Masehi dan temuan yang terbaru yaitu Prasasti Gunung Ungaran yang berangka tahun 1373 Saka atau 1451 Masehi ini," terang dia, Jumat (23/2).

Tri Subekso mengatakan, masih perlu kajian dan diskusi ilmiah lebih lanjut. Namun, lanjutnya, temuan ini menjadi kabar menggembirakan di tengah minimnya data tertulis masa klasik.

Dia juga mengatakan, temuan ini berpotensi mengisi kekosongan penulisan sejarah kebudayaan masa Hindu-Buddha di Jawa Tengah yang selama ini ditempatkan dalam kronologis abad 8-10 Masehi, sebelum akhirnya beralih ke Jawa Timur abad 10 hingga 15 Masehi.

"Masih perlu bahasan lebih untuk mengetahui apa sebenarnya isi dari prasasti itu. Yang jelas tidak jauh kaitannya dengan lingkup Ungaran," kata dia.

Subekso mengatakan informasi awal didapatkan dari Suwartono, warga setempat, yang biasa melakukan ziarah ke Sendang Promasan. Suatu kali, lanjutnya, dia menyempatkan diri mengunjungi lokasi situs dan lantas menyampaikan hal tersebut. Suwartono menduga batu yang dijumpainya memiliki tulisan mirip huruf kuna namun tertutupi oleh lumut.