Tenaga kesehatan yang merawat 13 ABK asal Filipina dinyatakan tidak terpapar virus B.16.17.2 asal India.
- 86 Warga Purbalingga Derita Thalassemia
- Tingkat Kesembuhan Capai 94 Persen, Hendi Genjot Vaksinasi
- Banyak Berita Hoax, Difabel Tuna Rungu Tidak Mau Divaksin
Baca Juga
Tenaga kesehatan yang merawat 13 ABK asal Filipina dinyatakan tidak terpapar virus B.16.17.2 asal India.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya sudah melakukan tes terhadap tenaga kesehatan yang merawat 13 ABK asal Filipina.
"Setelah kita tes, nakes yang tertular dari pasien ABK Filipina itu alhamdulillah tidak ada varian baru. Setelah kita tes genome sequencing, alhamdulillah tidak terpapar itu (B.16.17.2)," kata Ganjar, Senin (31/5).
Ganjar menjelaskan, pengetesan genome sequencing itu dilakukan pada 12 nakes di Cilacap yang positif usai menangani ABK asal Filipina. Pengetesan tersebut dilakukan di laboratorium Universitas Gadjah Mada.
Meski begitu, Ganjar menegaskan bahwa varian baru Covid-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. Kasus itu dibawa oleh para ABK berkewarganegaraan Filipina yang bongkar muat di pelabuhan Cilacap.
"Sudah ada varian barunya. Kan sudah ada yang meninggal, tapi orang Filipina. Hanya ABK itu saja yang terpapar varian baru Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga kesehatan RSUD Cilacap dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat atau berinteraksi dengan 13 AbK asal Filipina. Padahal diketahui, ABK tersebut terkonfirmasi virus varian baru asal India, B.16.17.2.
Dari kejadian itu, sejumlah nakes tersebut kemudian dicek dengan genome squencing untuk mengetahui apakah terpapar virus varian baru tersebut. Proses pengetesan dilakukan di laboratorium UGM. Dan dari hasil pengetesan itu, dipastikan bahwa para nakes tersebut tidak terpapar virus varian baru. [sth]
- Kepala Daerah Kunci Implementasi GERMAS
- RSUD dr. R. Soetrasno Rayakan HUT ke-70 Layani Pengobatan Gratis
- Saving Private Ana, Memulihkan Jiwa dari Derita Luka Batin yang Panjang