Maskapai asal Australia, Qantas melakukan inovasi bertajuk 'flying to nowhere' bulan depan.
- Akibat Pandemi, Kelaparan Meluas Di Negara Berpenghasilan Rendah Dan Menengah
- Inggris Minta Warganya Menjauh dari Bandara Kabul
- Presiden Korea Selatan Sampaikan Minta Maaf Terkait Banjir
Baca Juga
Penumpang diajak terbang tanpa tujuan selama tujuh jam agar dapat merasakan sensasi perjalanan dengan pesawat Boeing 787 Dreamliner pada bulan depan.
Nantinya, pesawat akan lepas landas dari Bandara Sydney pada 10 Oktober dan kembali lagi ke bandara yang sama tujuh jam kemudian. Sebelumnya para penumpang akan diajak terbang melewati pantai New South Wales, melintasi perbatasan Queensland untuk terbang membelah Gold Coast dan melanjutkan perjalanan ke Great Barrier Reef.
Pesawat juga akan melakukan terbang dengan ketinggian rendah di Uluru dan Kata Tjunda, sebelum berada di atas Sydney Harbour dan Bondi Beach. Qantas mengungkap, ada 134 kursi yang disediakan, meliputi kelas bisnis, premium, dan ekonomi. Harganya kisaran 787 AUD hingga 3.787 AUD. Jurubicara Qantas menyebut, semua tiket tersebut habis terjual hanya dalam kurun waktu 10 menit.
"Ini mungkin penerbangan dengan penjualan tercepat dalam sejarah Qantas," kata CEO Qantas Alan Joyce, seperti dikutip dari Kantor Berita
"Orang-orang jelas merindukan perjalanan dan pengalaman terbang. Jika permintaan ada, kami pasti akan melakukan lebih banyak penerbangan wisata ini sementara kita semua menunggu perbatasan dibuka," katanya.
- Korut-Korsel Akan Buka Kantor Penghubung
- Teguh Santosa Dorong Jokowi Angkat JK Jadi Special Envoy Urusan Afghanistan
- KBRI Seri Begawan Promosikan Kapal Angkut Indonesia