Terdampak Pembagunan Bandara, Warga Tuntut Kompensasi

Kompensasi yang diminta warga Kampung Bayan, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari terkait proyek pembangunan rel kereta bandara senilai Rp3 miliar dinilai tidak sepantasnya oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.


Warga kampung Bayan, Kadipiro sebelumnya melakukan aksi demo dan menuntut kompensasi Rp10 juta-Rp15 juta per KK. Kompensasi tersebut sebagai ganti rugi karena warga terganggu banyaknya debu dari pembangunan proyek tersebut. Bahkan ada warga dirawat di rumah sakit karena menderita sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Pastilah dalam suatu pembangunan pasti berdampak pada banyak hal, saya maklum itu. Tapi untuk nilai sebesar itu (Rp3 miliar) tidak wajarlah," papar Walikota  Solo, Senin (12/11).

FX Hadi Rudyatmo atau biasa disapa Rudi sampaikan, jika ada masyarakat yang merasa keberatan dan memiliki keluhan terkait proyek tersebut bisa mengajukan surat resmi ke Pemkot Solo keluhan yang dirasa terkait dengan pembangunan proyek kereta api bandara.

"Warga bisa sampaikan surat resmi terkait keluhan proyek kereta api bandara ke Pemkot Solo.  Nanti saya sampaikan ke pusat," pesan Rudi.

Selain itu  Rudi juga sampaikan jika memang ada aspirasi ataupun keluhan pihaknya siap membantu untuk memediasi kedua belah pihak. Meski sebenarnya proyek tersebut memiliki keuntungan besar bisa meningkatkan perekonomian serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Dan kota Solo menjadi salah satu kota yang memiliki kereta menuju bandara.

"Intinya kita siap memediasi kedua belah pihak. Namun perlu diingat, warga tidak bolehmenghentikan paksa pembangunan rel kereta api bandara. Agar segera selesai pertengahan 2019 nanti," tegas Rudi.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pengecekan langsung pengerjaan proyek jalan Kereta Api Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

Menhub terlihat sangat detail bertanya, baik terhadap pihak pengerjaan proyek maupun pada Dirjen Perkeretaapian yang ikut mendampingi. Pengecekan juga dilakukan di  ruang tunggu penumpang hingga loket penjualan tiket. Termasuk juga mengecek lantai dua yang merupakan jalur kedatangan dan keberangkatan kereta bandara.

Menurutnya pembangunannya sudah mencapai 30 persen, harapannya proses pengerjaan proyek Kereta bandara senilai Rp800 Miliar, berjalan lancar dan tidak ada kendala. Sehingga sesuai target pertengahan tahun depan sudah selesai.  

"Targetnya selesai tahun depan. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 30 persen. Mudah-mudahan Januari atau Maret 2019 KA-Bandara sudah selesai dan bisa dinikmati masyarakat," pungkasnya.