Presiden Jokowi meminta pada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk mengirimkan 100 truk ke Istana. Seperti diketahui Sragen merupakan salah satu lumbung beras nasional dan beras asal Sragen dikenal enak.
- Pileg Usai, PDIP Karanganyar Incar Kursi Bupati, Gerindra 'Wait And See'
- Sejumlah TPS Alami Keterlambatan Pengumpulan Logistik, Ini Sebabnya
- Pemkot Semarang Serahkan Bantuan untuk Partai Politik Senilai Rp4,3 Miliar
Baca Juga
"Nanti kirim 100 truk ke istana, kalau berasnya enak enggak papa, saya bayar. Tapi dipilihkan beras yang dari Sragen," papar Jokowi saat bertemu petani dan pengusaha beras di Sragen, Rabu (3/4).
Ucapan Jokowi tersebut untuk menjawab pernyataan Bupati Yuni yang menyebut ingin memberikan souvenir beras pada Presiden Jokowi. Namun niat tersebut urung karena saat ini sudah memasuki masa kampanye. Khawatirnya nanti jadi polemik dalam masyarakat.
"Ini tadi masyarakat mau memberikan souvenir beras unggulan dari Sragen, namun khawatir nantinya ada interpretasi berbeda kalau kami memberikan beras," terang Bupati Yuni.
Meski begitu, Yuni merasa bersyukur Presiden Jokowi sebelumnya sudah merasakan beras hasil panen masyarakat Sragen saat kunjungannya beberapa waktu lalu.
"Namun kami lega karena pada saat acara jamuan makan bapak (Jokowi) kerso (mau) tambah, berarti beras Sragen memang top dan enak," tandasnya.
Dia melanjutkan, jika wilayah Sragen merupakan salah satu sentra lumbung padi nasional. Sementara sektor pertanian di wilayah Sragen sangat besar luasnya mencapai 70,80 persen.
"Sektor pertanian merupakan komoditas utama wilayah Sragen," tuturnya.
Acara Silaturahmi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dipadati oleh masyarakat yang menuhi GOR Diponegoro Sragen. Bahkan ak sepanjang menuju lokasi, masyarakat dan anak-anak sekolah menyambut kehadiran Jokowi.
- Ingatkan Netralitas, Kapolres Boyolali Larang Anggota Bawa Senjata Amankan Pilpres
- Taj Yasin Apresiasi Peran Nyata TNI dalam Penanganan Covid-19
- Korban Teror Masa Lalu di Jawa Tengah Terima Kompensasi dari LPSK
