Tesla dilaporkan menarik kembali lebih dari 285 ribu mobil listriknya yang dijual di China karena risiko keamanan.
- Ratu Elizabeth II Tutup Usia
- Kebakaran Hutan di California Utara Melahap 30.000 Hektar Lahan
- Diplomat Nigeria Sempat Memukul Petugas Imigrasi Indonesia
Baca Juga
Perusahaan milik Elon Musk itu pada Sabtu (26/6) mengumumkan terdapat risiko keselamatan terkait fitur kontrol jelajah kendaraan, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Akibatnya 35.665 unit Model 3 yang diimpor dan 249.855 Model 3 serta Model Y yang dibuat di pabrik Tesla di Shanghai ditarik kembali oleh perusahaan.
Pelanggan tidak akan diminta untuk mengembalikan kendaraan. Sebagai gantinya, mereka akan menerima pembaruan perangkat lunak gratis baik dari jarak jauh atau secara langsung untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China, sistem cruise control pada model tertentu mobil listrik Tesla dapat diaktifkan ketika pengemudi mencoba memindahkan gigi atau secara tidak sengaja menyentuh gigi, yang mengakibatkan akselerasi yang tidak disengaja.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Weibo dan dikutip 9News, Tesla menyampaikan permintaan maaf atas penarikan tersebut. Tesla mengatakan akan terus meningkatkan sesuai dengan peraturan keselamatan China.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi pada pengguna mobil kami. Sementara itu, Tesla akan secara ketat mengikuti peraturan nasional dan terus meningkatkan perlindungan keselamatan dengan tegas, memberikan pengalaman berkendara yang sangat baik dan aman kepada pelanggan kami," jelas Tesla.
China telah terbukti menjadi pasar yang sulit bagi Tesla. Perusahaan telah memiliki lima badan pengatur China yang mempertanyakan kualitas mobil Model 3 buatan Shanghai.
Pada April, Tesla menjual kurang dari 26 ribu mobil di China, turun dari Maret. Penurunan terjadi karena produsen kendaraan listrik China seperti Nio (NIO), Xpeng, dan Li Auto melaporkan peningkatan penjualan domestik.
- Thailand Gelontorkan Rp 10 Triliun untuk Subsidi Untuk Biaya Pendidikan
- Pelajaran Alternatif Sistem Pertahanan Negara Lain Bagi Negara Seperti Indonesia
- Komisi Eropa Menarik Pasal Pengaturan Karena Tidak Tercapai Kesepakatan Pada AIAS Paris 2025