Thailand Pertimbangkan Keputusan Penguncian Kembali Cegah Omicron

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha sedang mempertimbangkan keputusan akan kembali memberlakukan penguncian seandainya varian Omicron terdeteksi di negara itu.


Sementara hingga saat ini otoritas kesehatan Thailand belum mengkonfirmasi adanya kasus varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan tersebut, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Berbicara setelah rapat kabinet hari Selasa, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow mengatakan bahwa pemerintah sudah menginstruksikan instansi terkait untuk memantau situasi dengan cermat sementara Kementerian Kesehatan Masyarakat akan menilai pembukaan kembali negara itu dalam waktu dua minggu.

Sementara Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Sathit Pitutecha juga sudah mendesak agar masyarakat tidak panik, dengan mengatakan perdana menteri telah memerintahkan badan-badan keamanan untuk mengintensifkan pengawasan perbatasan untuk mencegah penyeberangan perbatasan ilegal untuk membantu mencegah virus.

"Pemerintah khawatir tentang migran ilegal yang menyelinap ke negara itu melalui penyeberangan perbatasan alami," kata Sathit, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (1/12).

"Situasinya akan dipantau secara ketat. Tindakan akan ditinjau berdasarkan informasi baru yang masuk. Jika strain Omicron ditemukan di Thailand, negara harus menghadapi penguncian lagi," kata Sathit.  

"Ini adalah kebijakan perdana menteri dan dia akan membuat keputusan cepat sebagai direktur Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA)," ujarnya.

Sathit juga mengatakan bahwa tempat-tempat kehidupan malam mungkin diizinkan untuk dibuka kembali pada 16 Januari jika strain Omicron tidak terdeteksi.