Tim peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, yang merupakan gabungan dari dosen beberapa fakultas berhasil menciptakan minuman untuk menjaga dan menambah imun tubuh, termasuk meningkatkan imun tubuh dari serangan virus, termasuk Corona virus (Covid-19).
- Pj Wali Kota Salatiga Pastikan Hak Petugas KPPS yang Sakit Saat Bertugas, Terpenuhi
- BOR RSUD Wongsonegoro Tinggal 39 Persen
- BPJS Kesehatan Cabang Semarang Dukung Puskesmas Jadi Pusat Tindakan Promotif Preventif
Baca Juga
Tim peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, yang merupakan gabungan dari dosen beberapa fakultas berhasil menciptakan minuman untuk menjaga dan menambah imun tubuh, termasuk meningkatkan imun tubuh dari serangan virus, termasuk Corona virus (Covid-19).
Minuman bernama Curcuma Pro ini digagas oleh tim peneliti yang beranggotakan Dr. Ir. Joko Sutrisno (Fakultas Pertanian), Prof. Dr. Hartono, dr. (Direktur RS UNS), Dr. Ir. Eddy Triharyanto (Fakultas Pertanian), dan Prof. Dr. Munawir Yusuf (FKIP).
"Curcuma Pro dibuat dari bahan-bahan herbal, memiliki kandungan yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas dari Covid-19. Bahan-bahan herbal yang dipakai yakni kunyit, jahe, temulawak, madu hutan, dan coco nectar." Kata Prof Hartono, Senin (8/2).
Berdasarkan berbagai literatur, temulawak dan kunyit mengandung curcumin. Sementara itu, jahe mengandung gingerol. Hasil riset itu menunjukan, curcumin dapat berfungsi sebagai imunomodulator pada pasien yg terinfeksi SARS CoV-2 (Covid-19). Sedangkan madu hutan dan coco nectar berfungsi sebagai pemanis.
Koordinator tim peneliti, Dr. Joko Sutrisno menjelaskan, penelitian itu berhasil mendapatkan pendanaan hibah dari program Difusi Inovasi yang diadakan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek/BRIN) pada 2020 lalu.
Untuk produksi, tim bekerja sama dengan PT. Synthesa Herba Salatiga, yang kini sudah memroduksi 7.000 botol Curcuma Pro dan sudah didistribusikan di sejumlah instansi seperti Kemenristek/BRIN, sejumlah rumah sakit, pemerintah daerah, dan pondok pesantren.
"Belum dijual bebas. Kami sedang menganalis lagi temuan ini di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BP2TOOT) di Tawangmangu. Baru kemudian dilaporkan ke Badan POM,†imbuh Dr. Joko Sutrisno.
Saat ini, Curcuma Pro yang sudah diproduksi terbatas, dikemas dalam botol dengan isi 500 ml. Minuman ini disarankan untuk dikonsumsi sehari dua sampai tiga kali dengan aturan pakai satu sampai dua sendok makan tiap minum. Jika disimpan dalam pendingin, Curcuma Pro dapat bertahan hingga dua tahun. [sth]
- BPJS Kesehatan dan PERSI Jateng Komitmen Tingkatkan Mutu Layanan dan Tegakkan Kepatuhan Faskes
- Kementan Kembali Kucurkan 60 Ribu Dosis Vaksin
- Wali Kota Hendi Luncurkan 20 Sepeda Motor Ambulan Hebat
