Turut Gelar Aksi Damai, Puluhan Pelajar SMK Minta Pelajar Jangan Diprovokasi

Bukan hanya pelajar SMA saja yang menyatakan tolak tindakan anarkis, sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga menunjukkan hal serupa.


Bukan hanya pelajar SMA saja yang menyatakan tolak tindakan anarkis, sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga menunjukkan hal serupa.

Puluhan siswa SMK menggelar aksi damai di depan kantor gubernur Jawa Tengah. Siswa dari SMK 4 dan SMK 10 Semarang melakukan aksi longmarch sembari membentangkan poster tolak tindakan anarkis.

Koordinator aksi, Sudarto, secara tegas menolak aksi anarkisme dan provokasi terhadap siswa atau pelajar.

Menurutnya, sebagai anggota komite sekaligus waku murid, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut terjadi.

Tolong jangan provokasi anak-anak kami. Anak kami ingin berprestasi, jangan dilibatkan pada kegiatan yang merugikan masa depan anak kami," kata Sudarto, Senin (19/10).

Salah satu peserta aksi, Delisya, menyatakan ketidaksetujuannya terkait aksi anarkis dan demonstrasi yang melibatkan pelajar.

Saya prihatin dengan para pelajar yang diprovokasi ikut demo. Seharusnya pelajar bisa menggunakan cara yang lebih cerdas lagi seperti ini,†kata dia.

Selama di depan kantor gubernur Jateng, puluhan pelajar bergantian melakukan aksi. Mulai dari Drum Coprs SMK 10, Tari gerakan cuci tangan dan rebana dari SMK 4 Semarang.

"Deklarasi ini adalah bagian dari cara Jawa Tengah untuk menyelesaikan persoalan, dari kepolisian kita juga sudah sepakat untuk memperbaiki diri tapi juga tidak mungkin jika tidak dibantu masyarakat maka dengan tidak ada yang saling mancing, dengan begitu aksi berjalan damai." ucap Ganjar.