Universitas Muhammadiyah Surakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Peace Forum ke 8. Acara digelar pada 17-18 November 2022, di Hotel Sunan Solo.
- Alumni SMAN 2 Slawi Gelar Reuni, Angkatan 1980 hingga 2023 Kumpul Jadi Satu
- Dewan Akan Sidak ke Sekolah Saat PTM Berlangsung
- Cuaca Ekstrem, Ribuan Porsi MBG Tetap Terdistribusi
Baca Juga
Acara empat tahunan The 8th World Peace Forum mengusung tema Fraternity and the Middle Path for A Peacefull, Just, and Prospherous World.
Sebanyak 70 orang dari Indonesia dan 20 negara dari lima benua akan mengikuti Forum Perdamaian Dunia ke-8. Meliputi Australia, Arab Saudi, Bosnia Herzegovina, Italia, India, Lebanon, Maroko, Malaysia, Mesir dan Pakistan. Selain itu, juga hadir delegasi dari Palestina, Philipina, Rusia, Slovakia, Thailand, Timor Leste, USA, UK, UEA serta Vatikan.
Ketua Panitia Lokal World Peace Forum ke 8, Andi Bawono menerangkan, Surakarta Message ini akan menjadi hasil dari penyelenggaraan World Peace Forum.
Menurutnya, hasil dari penyelenggaraan World Peace Forum ini adalah diluncurkan Surakarta Message merupakan pernyataan sikap bersama oleh para peserta World Peace Forum mengenai perdamaian dunia.
"Sebagai pernyataan sikap bersama dari semua delegasi peserta World Peace Forum yang mengusung wacana fraternity (persaudaraan) sebagai jalan tengah atau middle path untuk menuju perdamaian dunia," kata Andi Bawono dalam rilisnya, Kamis (17/11).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sampaikan, Surakarta Message bisa dimaknai sebagai pesan bersama mengenai persaudaraan dan perdamaian dibuat para delegasi World Peace Forum ke 8. Berasal dari lintas agama dari negara-negara di dunia.
Ditambahkan Abdul Mu'ti, tema human fraternity atau persaudaraan manusia merupakan tema besar tingkat global yang digerakkan banyak bagian masyarakat global.
"Sehingga kita juga berusaha melanjutkan upaya-upaya yang juga telah menjadi perhatian besar dunia ini," kata Abdul Mu'ti.
Sementara itu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat memberi sambutan dalam Welcome Dinner World Peace Forum di Sasana Handrawina Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu malam menyampaikan World Peace Forum menjadi secercah harapan bagi banyak pihak di tengah proyeksi masa depan global yang suram dan rentan dengan banyak krisis.
"Mulai dari krisis pangan, energi dan krisis kepercayaan antara sesama komunitas global," ungkapnya.
Dengan adanya World Peace Forum ini sebagai penegasan selalu ada secercah harapan masa depan damai bagi semua dan juga untuk anak cucu juga generasi di masa depan.
"Harapan saya dan harapan semua pihak, bahwa forum ini bisa jadi penyejuk dari eskalasi kewenangan global dan konflik antarnegara dan mampu menggugah kesadaran kolektif global menuju tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban," pungkas Bambang Soesatyo.
- Kenalkan Peer Teaching Untuk Menumbuhkan Reading habit dan Saling Bantu Dalam Belajar
- Siswa Bukan Kelinci Percobaan
- Mendikdasmen : Sekolah Jangan Takut Berinovasi