Usai Libur Panjang, Klaster Baru Bermunculan Di Kota Semarang

Usai libur panjang, kasus terkonfirmasi positif bermunculan dan menimbulkan klaster-klaster baru di Kota Semarang.


Usai libur panjang, kasus terkonfirmasi positif bermunculan dan menimbulkan klaster-klaster baru di Kota Semarang.

Pjs Walikota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan, klaster keluarga, perkantoran hingga pengajian masih mendominasi kasus covid-19 di Kota Semarang.

"Untuk sepekan ini pasca libur panjang banyak klaster-klaster baru," ujar Tavip di Balaikota Semarang, Senin (9/11).

Kantor Dispendukcapil salah satu klaster perkantoran dengan jumlah terkonfirmasi 6 orang, namun 2 orang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu pelayanan di kantor Dipendukcapil akan mulai dibuka lagi besok Selasa, setelah sempat di utup beberapa hari.

"Dari 122 karyawan kita swab sampai cleaning service dan security, hasilnya ada empat terus tambah dua jadi enam, tapi yang dua sudah sembuh, yang empat dikarantina di rumah dinas walikota," jelas Tavip.

Sementara itu, menurut Tavip, daerah Manyaran masih menjadi perhatian khusus. Setelah adanya klaster kelurahan Manyaran beberapa waktu silam.

"Yang menjadi perhatian kita di Manyaran ini masih cukup tinggi, di Kota Semarang. Selain Manyaran yang jadi perhatian kita itu ada di Kalipancur, Tlogosari, tapi fokus untuk daerah Manyaran," imbuhnya.

Dari data yang dihimpun melalui akun Instagram DKK Kota Semarang, update Minggu (8/11), Tlogosari Kulon ada 17 kasus terkonfirmasi, sementara Kalipancur 12 kasus dan Manyaran 44 kasus.

Tavip mengimbau pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di manapun berada. Bahkan Yustisi juga terus digencarkan untuk mengingatkan masyarakat agar patuh pada protokol.

"Melalui satgas yang ada di kecamatan dan kelurahan, kita minta terus pro aktif untuk menyadarkan masyarakat agar tidak berkerumun, tetap menggunakan masker dan rajin cuci tangan," pungkasnya.