Usulan Kepala Staf Kepresiden Jenderal (purn) TNI Moeldoko yang ingin mengaktifkan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI membuat bangsa ini terjebak dalam alur permainan teroris.
- Kapolri: Ada Elite Politik Manfaatkan Kelompok Radikal Untuk Pilpres 2019
- PWNU Jateng Bakal Pilih Calon Ketua Berprestasi dan Berpengalaman
- Yakin Menang Bermodal Tiga Koalisi, Hartopo Mawahib Siap Libas Samani di Pilkada Kudus
Baca Juga
Begitu tegas Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).
Menurutnya, reaksi yang berlebihan dalam menanggapi aksi teror merupakan yang diinginkan oleh teroris.
Inilah yang diinginkan teroris. Mereka melakukannya kecil-kecil, reaksi kita yang kegedean ini yang disenangi mereka. Terjebak kita dalam alur permainan mereka," tukasnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Namun demikian, Choirul Anam menjelaskan, jika teror dilakukan di objek vital, maka pelibatan tentara menjadi sebuah keharusan. Pelibatan ini merupakan hal yang otomatis berlaku sebagaimana diatur dalam konvensi internasional.
Mohon maaf nih ya, tiba-tiba istana kita diserang, ya tentara masuk duluan bukan polisi masuk duluan, ya nggak apa apa," jelasnya.
Kita punya potensi kebablasan kalau gunakan koopsusgab ini. Ini pasukan elit kok disuruh kaya gini kan sayang," tukas Choirul Anam.
- Ketua TPC Ganjar-Mahfud Grobogan Sesalkan Surat Suara Salah Digunakan dalam Simulasi
- PDI Perjuangan Karanganyar Buka Pendaftaran Kepala Daerah, Tiga Bakal Calon Sudah Mulai 'Pedekate'
- Hadiri Halaqah Sambut Hari Santri, Gus Yusuf Kampanyekan Sam’ani-Bellinda di Pilkada Kudus 2024