Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar rapat koordinasi optimalisasi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan peningkatan kinerja BUMN dan BULD di Ruang Loka Krida, gedung Moch. Ichsan lantai 8, Balaikota Semarang, Kamis (2/2).
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu memimpin langsung rakor dengan mengedepankan pembahasan tentang langkah untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan peningkatan target PAD dari tiap-tiap organisasi perangkat daerah (OPD), terutama penggali potensi besar dalam PAD.
Ita, sapaan akrabnya, menerangkan, ada 14 OPD memiliki potensi sebagai penghasil PAD terbesar. Meliputi Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Rumah Tangga Setda, Dinas Kesehatan, Disperkim, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, hingga Dinas Pemuda dan Olahraga.
Selain OPD tersebut sebenarnya banyak OPD masih bisa dioptimalkan untuk menaikkan pendapatan daerah. Hanya saja perlu digali sesuai dengan kondisi masing-masing OPD.
Ia mengatakan, saat ini APBD Kota Semarang sebesar Rp5,2 triliun, namun PAD mencapai Rp 2,5 triliun.
Ita menegaskan, jika ingin kondisi masyarakat sejahtera, pembangunan di terus meningkat dan fasilitas mumpuni maka diperlukan pendapatan besar pula.
"Kita hanya optimalisasi tidak merubah aturan. Misalnya BLUD kan punya penghasilan dari subsidi misalnya Trans Semarang dan pendapatan ini bisa di efisiensi. Jangan selalu berpikiran selalu di-support APBD, justru dinas penghasil ini harusnya bisa membantu," terangnya.
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat