Walikota Semarang Beberkan Strategi Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjadi 1 dari 5 ( lima) Kepala Daerah yang didapuk menjadi nara sumber pada Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan (Rakernas PDIP) III di Sekolah Partai Lenteng Agung Jakarta Selatan.


Dalam kesempatan itu, wali kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut berkesempatan membagikan pengalamannya dalam menjalankan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Kota Semarang menuju kemiskinan ekstrem 0%.

“Bahwa kemiskinan ekstrem dari data BPS yang ada di Kota Semarang sebesar 0,04% yang ditargetkan pada tahun 2024 dapat menjadi 0% (zero persen). Kalau angka kemiskinan secara umum 4,25% dan ini terus menurun sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” tutur wali kota perempuan pertama di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut, Rabu (7/6).

Agar upaya tersebut dapat terwujud, Mbak Ita beserta jajarannya mengusung fasilitasi serba gratis untuk penanganan kemiskinan di Kota Semarang.

Fasilitasi tersebut mencakup program-program di berbagai bidang mulai dari kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maupun kematian.

Sekumpulan program ini memungkinkan masyarakat untuk menerima pelayanan gratis sejak masih dalam kandungan, lahir ke dunia, hingga meninggal di Kota Semarang. 

Sementara itu, angka pengangguran terbuka di Kota Semarang tahun 2022 adalah 7,6%.

Mbak Ita menjelaskan alasan tingginya angka pengangguran terbuka ini dikarenakan karakteristik orang-orang metropolitan.

“Yang kami lakukan untuk mensiasati hal ini adalah memberikan ruang kepada anak-anak muda untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur, sehingga kita targetkan di tahun 2023 ini (pengangguran terbuka) ada di angka 4%,” lanjut Mbak Ita.

Dirinya juga selalu menerapkan sinergitas lintas sektor agar program-program yang dijalankan lebih efektif dan optimal.

“IPM Kota Semarang ini di angka 84,2 dan naik terus karena semua berkolaborasi dan bergotong-royong. ASN juga harus kita dorong. Kami tidak bisa berdiri sendiri mengandalkan APBD. Ini adalah gotong-royong dari pusat, dari provinsi, maupun kota serta stakeholder. Semua mensupport Kota Semarang. Mudah-mudahan ini semua menjadi berkah,” imbuh Mbak Ita.

Sebagai informasi, Rakernas PDIP III kali ini mengangkat tema 'Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara' dan digelar selama tiga hari pada 6-8 Juni 2023.

Rakernas III juga menjadi momentum memperingati kelahiran Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pada 6 Juni 1901.