Politisi dan pengusaha Arifin Panigoro dikabarkan meninggal dunia di Rochester, Minneapolis, Amerika Serikat, Minggu siang (28/2) sekitar pukul 14.45 waktu setempat, atau Senin dinihari (29/2) pukul 03.45 WIB.
- Bus Rosalia Terbakar Di Tol Solo Semarang KM 478+600 Boyolali
- Pohon Tumbang, Pengunjung Kawasan Wisata New Sekipan Meninggal Dunia
- Mobil Sedan Terbakar di BSB, Belum Diketahui Penyebabnya
Baca Juga
Di tanah air, pendiri kelompok usaha Medco Energi itu dikenal sebagai “raja minyak” dan politisi handal. Dia berada di balik sejumlah persitiwa politik penting di tanah air di era reformasi, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Saat menghembuskan nafas terakhir, Arifin Panigoro masih tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Arifin Panigoro lahir di Bandung pada 14 Maret 1957. Keluarganya berasal dari Potanga di Gorontalo.
Arifin menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat (SR) pada 1957, SMP Negeri 2 Bandung (1960), dan SMA Negeri 2 Bandung (1963). Ia lulus dari jurusan elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973. Pada tahun 2010, Arifin Panigoro mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa ITB.
Arifin Panigoro pernah tercatat sebagai anggota PDI Perjuangan. Pada tahun 2005, kelompok Arifin Panigoro mbalelo dan melawan kekuasaan Megawati Soekarnoputri.
Kelompok sempalan ini mendirikan Gerakan Pembaruan PDIP.
Buntutnya di bulan Mei 2005, kelompok Arifin Panigoro dipecat dari keanggotaan PDIP.
Selain Arifin Panigoro, sebelas tokoh lain yang dipecat adalah Didi Supriyanto, Postdam Hutasoit, Tjandra Wijaja, Pieters Sutanto, Sukowaluyo Mintohardjo, Sophan Sophiaan, Laksamana Sukardi, Angelina Pattiasina, Pius Lustrilanang, Roy BB Janis, dan Noviantika Nasution.
Setelah hengkang dari PDIP mereka mendririkan Partai Demokrasi Pembangunan (PDP) yang tidak berusia panjang.
- Bayi Perempuan Ditemukan Warga Di Dalam Kardus
- Usai Salat Iduladha, Wali Kota Gibran Terima Sapi Kurban Dari Timnas U-16
- Mulai WiFi Hingga 30 Ranjang, Inilah Penampakan Rest Area Dishub Batang