Warga Banyumas Tewas di Kamar Kos Kawasan Bergas

Tim Inafis Polres Semarang Saat Memeriksa Jenazah Warga Banyumas Ditemukan Tewas Di Dalam Kos-Kosan Di Kawasan Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Erna Yunus B/RMOLJateng
Tim Inafis Polres Semarang Saat Memeriksa Jenazah Warga Banyumas Ditemukan Tewas Di Dalam Kos-Kosan Di Kawasan Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Erna Yunus B/RMOLJateng

Seorang pria warga Banyumas ditemukan tewas di dalam kos-kosan di kawasan Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. 


Nasib salah satu penghuni kos ini sontak menggegerkan warga setempat. 

Penemuan jenazah kali langsung ditangani oleh Polsek Bergas, dan unit Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Satuan Reskrim Polres Semarang yang datang langsung ke lokasi kejadian. 

"Dugaan awal penyebab meninggalnya warga Kabupaten Banyumas tersebut dikarenakan sakit," ungkap Kapolres AKBP Oka saat dikonfirmasi, Jum'at (29/03).

Ia menyampaikan, bahwa Polsek Bergas dan unit Inafis Polres Semarang sudah mendatangi lokasi kejadian. Dugaan awal, sesuai keterangan tetangga kos, bahwa korban meninggal karena sakit. Bahkan, korban sudah 2 hari tidak masuk kerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Semarang.

Sementara, di lokasi kejadian Kapolsek Bergas AKP Wahyono menjelaskan awal korban ditemukan oleh tetangga kos sekitar pukul 17.40 WIB pada Jumat (29/03), atau menjelang waktu berbuka puasa. 

"Korban diketahui bernama Koko (28) warga Kabupaten Banyumas, yang berprofesi sebagai karyawan salah satu pabrik garmen di Kabupaten Semarang," tutur AKP Wahyono. 

Menurut keterangan tetangga kos korban, Yulia (25) warga Kabupaten Purbalingga, korban sudah 2 hari tidak masuk kerja. 

Terakhir Saksi Yulia melihat korban dalam kondisi hidup adalah pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WIB, saat yang bersangkutan sedang bermain game di depan pintu kamar. 

Pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, saksi sempat mengetuk pintu kamar korban untuk membangunkan sahur. Namun, tidak ada reaksi. 

Masib menurut Kapolsek Bergas, setelah tidak ada reaksi dari dalam kamar korban, saksi meninggalkan lokasi tanpa menaruh curiga apa pun. Saat menjelang waktu berbuka, saksi melaporkan kecurigaan bahwa korban tidak keluar kamar kepada pemilik kos Kusdi (41). 

Bersama pemilik kos dan penghuni kos yang lain, melakukan pengecekan dengan memanjat jendela dan melihat kondisi korban dari lubang ventilasi udara, dan korban terlihat dalam keadaan tertelungkup. 

"Melihat hal tersebut, tetangga korban mencoba mendobrak pintu kamar dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya pemilik kos melaporkan ke Polsek Bergas," tambahnya. 

Unit Inafis, dipimpin oleh Aiptu Edi Ponco, mengadakan pemeriksaan bersama dengan pihak medis dari Puskesmas Bergas, dr. Nida, dengan disaksikan Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Bintara Desa (Babinsa) dan pemilik kos. Kesimpulan awalnya adalah korban meninggal kurang lebih 10 jam dari saat ditemukannya jenazah. Tidak ada tanda-tanda kekerasan benda tumpul, benda tajam atau cekikan pada tubuh korban. 

"Untuk barang berharga korban tidak ada yang hilang, serta kamar korban juga tidak dalam keadaan berantakan," imbuhnya. 

Saat ini jenazah sudah disemayamkan di Rumah Sakit Ken Saras Bergas, untuk menunggu pihak keluarga korban.