Warga Karanganyar Terdeteksi Ikut Jalan Sehat 9 September, Pemkab Gelar Rakor

Ribuan orang warga Karanganyar diperkirakan akan ikut bergabung dalam Jalan Sehat Warga Solo Untuk Indonesia Berdaulat yang direncanakan akan dihadiri Neno Warisman dan Ahmad Dhani


Informasi yang diterima RMOL Jateng, keikutsertaan warga Karanganyar dalam kegiatan jalan sehat yang menjadi sorotan nasional itu langsung terdeteksi pihak pemkab dengan menggelar rapat koordinasi dengan instansi lainnya, dari TNI dan Polri serta ormas keagamaan dan Kepemudaan.

Kepala Kesbangpol Karanganyar, Agus Cipto Waluyo saat dikonfirmasi membenarkan, adannya rapat koordinasi menyusul keikutsertaan warga Karanganyar dalam kegiatan tersebut.

Namun, pria yang akrab disapa ACW ini buru-buru menampik bila pihaknya tidak bisa memastikan berapa jumlahnya. Mungkin saja jumlahnya tidak banyak, karena dalam rangka Hari Olah Raga Nasional ini, Kabupaten Karanganyar menggelar acara juga.

"Yang pasti ada ya, namun kita tidak bisa mendeteksi berapa jumlahnya. Karena kita juga ada acara di tiga titik juga, yakni Gor Nyai Ageng Karang, area Car Free Day (CFD) di jalan Lawu dan di wilayah Colomadu. Bahkan di Colomadu acaranya lebih besar ada event budaya," jelas ACW, Jumat (7/9)

Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan kota Solo, ungkap ACW, Kesbangpol Karanganyar juga sudah melakukan langkah antisipatif untuk kegiatan jalan sehat 9 September mendatang.

Sebab efek dari kegiatan tersebut perlu diwaspadai. Jangan sampai dampaknya sampai ke wilayah Karanganyar.

"Kita tidak bisa mengimbau apalagi melarang masyarakat untuk tidak hadir dalam suatu acara karena itu hak sipil mereka. Kita hanya mendeteksi  saja kelompok mana saja yang akan berangkat. Syukur-syukur kelompok yang akan berangkat itu memberitahu ke kita itu lebih baik," ujarnya.

Panitia Jalan Sehat Warga Solo Untuk Indonesia Berdaulat, Ustad Endro Sudarsono mengatakan, saat ini sudah ada 90 ribu orang yang telah mendaftar ikut dalam kegiatan tersebut.

Jumlah para pendaftar, ungkap Ustad Endro, akan terus bertambah. Mereka tidak hanya berasal dari Kota Solo saja, namun juga berasal dari wilayah lain di sekitarnya seperti Sukoharjo, Karanganyar Boyalali juga Sragen.

"Mungkin masih ada sekitar 3000 lembar kupon yang belum di sebarkan oleh panitia di daerah (luar Solo)," jelas Endro Sudarsono.