Warga Kedungringin Blora Berharap Ada Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Angin untuk Maksimalkan Hasil Pertanian

Kades Kedungringin Kecamatan Tunjungan, Blora, Hadi. Saat menunjukkan salahsatu pembangkit listrik tenaga angin ditempatnya. (IST)
Kades Kedungringin Kecamatan Tunjungan, Blora, Hadi. Saat menunjukkan salahsatu pembangkit listrik tenaga angin ditempatnya. (IST)

Meski sudah memiliki dua pembangkit listrik tenaga angin, namun hal itu ternyata belum mampu membantu pengairan di Desa Kedungringin Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.


Pemerintah desa setempatpun berharap supaya ada pihak yang sudi untuk membantu penambahan pembangkit listrik tenaga angin lagi.

“Harapan masyarakat seperti itu, supaya jika ada pembangkit lagi setidaknya bisa membantu untuk pompa air untuk dialirkan ke sawah mereka khususnya seperti saat musim kemarau sekarang ini,” ujar Kepala Desa (Kades) Kedungringin, Hadi, Minggu (26/9/2021).

Dua pembangkit listrik tenaga angin yang ada hanya cukup difungsikan untuk penerangan jalan penghubung antar desa saja.

Belum sampai menyentuh pertanian. Padahal hampir 90 perse warga setempat menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

“Kenapa yang ada kami fungsikan untuk jalan dulu, karena awalnya jalan kami tidak ada penerangan sama sekali,” tuturnya.

Jika musim kemarau warga tidak bisa secara maksimal menggarap lahan pertanian mereka. Dikarenakan suplay air yang terbatas.

Dengan adanya penambahan pembangkit listrik tenaga angin, akan bisa menggerakkan pompa air untuk pertanian khususnya dimusim kemarau.

Atas kondisi itu, penambahan pembangkit listrik tenaga angin yang ada di Desa Kedungringin Kecamatan Tunjungan mendesak dilakukan.

“Apabila ada penambahan pembangkit listrik tenaga angin lagi setidaknya bisa memaksimalkan untuk pompa air gunanya mengairi sawah yang kondisinya kering,” katanya.

Pembangkit listrik tenaga angin yang sudah ada itu dibangun sejak 2018 lalu. Menurutnya, pembangkit listrik tenaga angin yang sudah ada memiliki manfaat yang besar bagi warga.

Terutama untuk beraktivitas ekonomi pada malam hari karena sudah dibantu lampu penerangan. Hasil dari pembangkit listrik tenaga angin.

Sejak saat itu sampai sekarang pun, pembangkit listrik tenaga angin mampu dirawat dengan baik oleh warga.

“Memang sudah empat tahun desa kami mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin,” katanya.

Diketahui, tiap satu pembangkit listrik tenaga angin yang dikombinasikan juga dengan panel surya mampu menghasilkan listrik 2400 watt. 

Sedangkan untuk perawatan relatif mudah seperti memberi oli pada laker agar baling-baling sumbu vertikalnya lancar berputar.

"Pemkab Blora juga pernah mengikutkan kami dalam lomba tingkat propinsi dalam bidang teknologi serbaguna untuk energi baru terbarukan," tambahnya.

Lebih jauh kepala desa yang aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memaparkan visinya tentang perlunya penambahan jumlah pembangkit listrik.

Tentunya supaya bisa dimanfatkan untuk pompa air di sawah. 

Terutama untuk meningkatkan produksi palawija yang menjadi tumpuan ekonomi warga di musim kemarau.

“Kami butuh bantuan semua pihak. Baik dari pemkab, pemprov maupun pemerintah pusat. Empat tahun ini kami bersama-sama warga terbukti sanggup menjaga operasional darii dua pembangkit yang sudah ada,” katanya.