Seorang pemuda warga Meteseh, Kecamatan Tembalang, tewas bersimbah darah diduga menjadi korban pengeroyokan.
- Lagi, Tim Sparta Polresta Surakarta Amankan Delapan Pemuda Mabuk
- Dalam 14 Hari, Sat Resnarkoba Ringkus 14 Tersangka Narkoba
- Kebebasan Pers Terancam, Jurnalis Alami Kekerasan
Baca Juga
Korban diketahui Bernama Eko Ahmat Ariyadi (27) alias Kodok, warga Kampung Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang meninggal dengan tragis.
Dari tubuhnya terdapat sejumlah luka tusukan benda tajam yang dilakukan oleh gerombolan tak dikenal di depan Puskesmas Rowosari, di Jalan Tunggu Raya, Kecamatan Tembalang, Minggu (22/7) sekitar pukul 01.00 WIB.
Ketua RW 9 Meteseh, Nuryanto, membenarkan, mengetahui kejadian ini saat keluar rumah hendak menuju pasar masih satu wilayah di Meteseh.
"Jam empat, ada rame-rame disitu. Dapat kabar ada kejadian itu. Katanya pada mabuk, terus kejadian itu, orangnya (korban) meninggal. Tadi dapat kabar sekitaran jam 09.00-an," katanya, Senin (24/7).
Nuryanto membeberkan, sebelum peristiwa terjadi korban bersama teman-temannya nongkrong di area Taman Meteseh, sejak Sabtu (21/7) sekitar pukul 21.00 WIB. Detik-detik menjelang kejadian, pria ini juga sempat mendengar suara gaduh dari lokasi sekitaran taman.
"Jam 9 malam (21.00) Minggu kemarin, sudah pada mabuk di taman. Terus pas kejadian itu ada suara teriakan. Itu yang tau persis malah penjual nasi goreng, pas masih jualan," jelasnya.
Nuryanto juga menyebutkan, putranya berada di dalam warung Borjo samping gang, sebelah puskemas. Bahkan, putranya juga yang membawa korban diantar ke rumah sakit RSUD KRMT Wongsonegoro.
"Itu anak saya pas di dalam Borjo, mainan game di HP, wifinan. Terus pas ada rame-rame keluar. Tapi kejadian persisnya dia ta tau. Terus disuruh orang ngantar ke rumah sakit, dibonceng kan diapit, dia (korban) di tengah, dan belakang temannya," jelasnya.
Awalnya, Nuryanto juga tak mengetahui kalau anaknya yang mengantarkan korban ke rumah sakit. Menurutnya, mengetahui saat pagi hari, dan melihat anaknya pulang dengan pakaian bagian belakang berlumuran darah.
"Dia cerita, aku bar ngeterke nek rumah sakit. Katanya pakaian mau dibuang. Saya gak boleh. Tapi begitu dapat kabar korban meninggal, terus pakaiannya anak saya tak suruh buang, ya untuk ngilangke sial," jelasnya.
Mala, perempuan pedagang Borjo, mengatakan informasi yang didapat juga sama dengan yang disampaikan Nuryanto.
"Katanya mabuk, terus berantem. Tapi saya gak tahu kejadian persisnya," katanya.
Sementara, Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati membenarkan, adanya kejadian ini. Namun pihaknya belum bersedia membeberkan secara detail terkait kasus ini.
"Sementara masih kita lakukan pendalaman lidik dan pengejaran terduga tersangka," katanya melalui pesan WhatsApp.
- Dua Penjambret Di Blora Tertangkap
- Seorang Pria Ditemukan Tergeletak Di Jalan, Diduga Korban Gangster
- Polrestabes Semarang Amankan Pemuda Bercelurit