Warisan Leluhur, Prosesi Sakral Minyak Jamas Hanya Terjadi Setahun Sekali

Dinparta Kab Demak
Dinparta Kab Demak

Kasepuhan Kadilangu, yang merupakan Ahli Waris Kanjeng Sunan Kalijaga beserta rombongan abdi dalem, datang menuju Pendopo Satya Bhakti Praja, Rabu (14/5) untuk melangsungkan Pisowanan Balasan.

Rombongan dihadiri langsung oleh Sesepuh Kadilangu, HR.M. Cahyo Imam Santosa yang berkesempatan menyampaikan secara langsung akan rasa terkesannya mengenai prosesi sambutan yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Demak dengan begitu optimal dalam menyambut kehadiran dirinya bersama keluarga.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri Bupati Demak dr. Hj. Eisti'anah, Wakil Bupati KH. Muhammad Badruddin, MPd, Kepala Kantor Kementerian Agama beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tersebut, Imam pun berkesempatan menyampaikan undangan bagi jajaran Pemkab Demak untuk datang mengikuti prosesi Abon-abon dan Penjamasan Pusaka Kotang Ontokusumo dan Keris Kyai Cerubuk yang akan dilangsungkan H-2 jelang Grebeg dan pada Grebeg Besar nanti yang jatuh pada tanggal sepuluh Dzulhijah.

"Kami mengundang seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Demak untuk hadir dalam prosesi sakral ini sebagai bentuk melestarikan tradisi warisan leluhur," ujar Imam saat menyampaikan undangannya.

Tak lupa, Imam menambahkan, dalam tradisi rutin ini, perlu untuk diketahui bahwasannya dalam penjamasan pusaka, minyak jamas yang dipergunakan dipersiapkan khusus dengan mengedepankan empat unsur kandungan minyak.

Yakni minyak kenanga, gaharu, cempaka dan melati khusus (keraton), yang kemudian komposisinya akan dicampur dengan minyak kelentik yang berasal dari pohon kelapa di Jogjakarta yang menghadap ke timur.

Dengan buah berjumlah tujuh buah, tidak boleh jatuh menyentuh tanah, lalu harus diolah oleh para wanita yang telah memasuki masa menopause sekaligus janda.

"Tidak berhenti sampai di sana saja, Ibu-ibu atau para wanita tadi diwajibkan untuk berpuasa terlebih dahulu selama tiga hari sebelum memulai proses pembuatan," jelasnya, menegaskan kesakralan proses pembuatan minyak jamas tersebut.

Bupati Demak dr. Hj. Eisti'anah dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kedatangan Kasepuhan Kadilangu dan menyambut baik undangan untuk menghadiri prosesi Abon-abon dan Penjamasan Pusaka.

"Pemerintah Kabupaten Demak akan selalu mendukung pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi warisan Kanjeng Sunan Kalijaga yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Demak," ungkap Eisti'anah.

Pisowanan Balasan ini merupakan tradisi turun-temurun yang menggambarkan hubungan harmonis antara Pemerintah Kabupaten Demak dengan Kasepuhan Kadilangu sebagai ahli waris Kanjeng Sunan Kalijaga.

Tradisi ini juga menjadi bagian penting dalam rangkaian menuju perayaan Grebeg Besar yang akan berlangsung pada tanggal sepuluh Dzulhijah mendatang.