Polemik rencana larangan dan pembinaan untuk mahasiswi menggunakan cadar mendapat respon dari Ketua MPR Zulkifli Hasan. Ia menegaskan cadar adalah ekspresi keagamaan yang harus dihormati sepanjang tidak menganggu orang lain.
- Jaga Netralitas di Pemilu, TNI-Polri di Purbalingga Tunggu Laporan Masyarakat
- Baliho Tiga Wakil Rakyat Ini Terpasang Disejumlah Titik. Sinyal Maju Pilkada?
- Kepada Ketum Partai, Jokowi: Masih Ada Kesempatan, Silakan Bersaing
Baca Juga
"Yang seharusnya dilarang masuk kampus itu perilaku LGBT, bukan mahasiswi pakai cadar. Ekspresi keagamaan itu hak setiap warga negara sepanjang tidak menganggu orang lain," kata Zulhasan di sela memimpin roadshow gerakan Kami Indonesia di Kampus Unhas dan UNM, Makassar, Sabtu (10/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Ketua Umum PAN ini juga menolak stigma dan generalisasi bahwa mereka yang bercadar sudah pasti radikal dan dianggap teroris.
"Jangan hanya karena seseorang menjalani prinsip yang diyakininya, lantas kita merasa punya hak menuduh yang macam macam. Menggunakan cadar tak lantas membuat seseorang jadi teroris," tambahnya
Ia mengapresiasi kampus yang lebih memilih fokus untuk meningkatkan daya saing mahasiswa di era global dan inovasi ini.
"Era baru teknologi informasi ini kampus dihadapkan pada tantangan persaingan global yang makin ketat. Di sinilah peran kampus untuk berikan inovasi, kreativitas dan temuan temuan baru untuk bangsa," tutupnya.
- Demokrat: Megawati Penghalang Penyidikan Kudatuli
- Pendaftaran Paslon Dinilai Krusial, Sekda Pati Soroti Etika Politik Paslon Bupati dan Wabup
- Sambil Menangis, Mbak Ita Ungkap Rencana Pensiun, Tidak Maju Ke Pilwakot Semarang 2024