Tercatat ada 105 wajib pajak (WP) yang kedapatan bermasalah dalam pembayaran pajak ikut dalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Surakarta.
- Hendi Minta Pedagang Lakukan Swab Usai Demo
- Panen Raya Gringsing, Bulog Langsung Serap Gabah Gapoktan Kebondalem
- Tahun Ini Kebutuhan Hewan Kurban Naik 5 Persen
Baca Juga
Data tersebut tercatat hingga 24 Mei 2022, dengan total nilai harta bersih dilaporkan sebesar Rp388,5 miliar dengan total PPh yang dibayarkan sebesar Rp37,67 miliar.
“Menurut data kami, hingga 24 Mei 2022 pukul 16.00 WIB sudah ada 105 wajib pajak KPP Madya Surakarta yang telah
mengikuti PPS, total nilai harta bersih yang dilaporkan sebesar Rp388,5 miliar dengan total PPh yang dibayarkan sebesar Rp37,67 miliar,” ungkap Kepala KPP Madya Surakarta Guntur Wijaya Edi, Rabu (25/5).
KPP Madya Surakarta mengapresiasi wajib pajak yang telah berpartisipasi dalam PPS.
Menurut Guntur, banyak keuntungan bagi wajib pajak apabila mengikuti PPS. Diantaranya datanya sudah pasti dirahasiakan, dan atas harta yang diikutkan PPS tidak akan menjadi objek pemeriksaan dan penyidikan oleh DJP.
"Kesempatan untuk mengikuti PPS masih terbuka sampai dengan 30 Juni 2022. Masih ada sisa waktu satu bulan lagi," imbuh Guntur.
Semalam sebelumnya, merangkai HUT pertama KPP Madya Surakarta, digelar Sosialisasi Program Pengungkapan Sukarela di halaman KPP Madya Surakarta, yang digelar terbatas.
Sosialisasi tersebut dikemas dalam pagelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Boyong” yang dibawakan oleh dalang Ki Mulyono Purwo Wijoyo. Acara ini juga disaksikan oleh masyarakat umum melalui kanal Youtube KPP Madya Surakarta.
"PPS merupakan program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) program ini berlangsung selama 6 bulan, mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2022,” kata Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II Slamet Sutantyo.
Dia mengharapkan, wajib pajak dapat memanfaatkan sisa waktu yang ada.
- "Pasar Kobong", Roda Kehidupan Masyarakat Diputar Hasil Tangkapan Laut
- Topang Konstruksi LRT Jabodebek, SIG Pasok Beton Performa Tinggi
- Gerakan Pangan Murah: Warga Batang Antre Sembako Murah Dari Pemda Dan Bulog