20 Pemenang Lomba Foto Hari Bebas Kendaraan Pribadi akan Terima Hadiah Usai Upacara 17 Agustusan

Pemerintah Kota Semarang telah mengundi 20 pemenang lomba foto Hari Bebas Kendaraan Pribadi yang diunggah melalui akun Instagram pribadi peserta. Sebanyak 800 foto diundi  secara acak untuk memperebutkan hadiah dengan total Rp 50 juta.


Hari Bebas Kendaraan Pribadi yang dilaksanakan di lingkungan Pemkot Semarang dilaksanakan selama 6 kali setiap hari Rabu. 

Meski pelaksanaannya diikuti oleh semua PNS Pemkot Semarang, namun pelaksanaan lomba foto tersebut diikuti oleh semua kalangan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tidak menyangka ternyata antusias masyarakat kota Semarang yang mengikuti sekaligus mendukung adanya program tersebut sangat luar biasa.

"Bahkan ada yang ternyata naik sepeda dan jalan kaki. Kami berterima kasih karena ternyata banyak masyarakat menunjukkan antusiasnya dalam mengikuti program ini. Bisa jadi, jumlahnya lebih banyak lagi namun tidak ikut lomba dan mengirimkan fotonya,” kata Hendi, sapaan akrabnya, Selasa (16/8).

Hendi mengatakan, para pemenang lomba foto akan di undang dan menerima hadiah pada acara Upacara Peringatan HUT RI ke-77 di Halaman Balaikota Semarang pada Rabu, 17 Agustus 2022 besok. 

Adapun total hadiah lomba foto yakni sebesar Rp50 juta yang bersumber dari berbagai sponsor. Masing-masing pemenang akan mendapatkan nominal hadiah yang sama yakni setara dengan nilai Rp 2,5 juta.

Sementara untuk perpanjangan program Hari Bebas Kendaraan Pribadi di lingkungan Pemkot Semarang, Hendi menyebut masih akan mempertimbangkan terlebih dahulu dampaknya dengan sejumlah evaluasi yang tengah dilakukan.

“Misalnya saja, apakah ada pengaruh secara signifikan terhadap pengurangan pencemaran polusi udara hingga tingkat kepadatan kendaraan di Kota Semarang, pada saat dilaksanakannya program tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, data penghitungan terkait dampak polusi dan tingkat kepadatan arus lalu lintas memang belum ada. 

Namun secara kasat mata dengan banyaknya masyarakat yang tidak memakai kendaraan pribadi maka jumlah kepadatan akan menjadi lebih mudah diurai. 

Selain itu, polusi yang berasal dari emisi gas buang yang diakibatkan dari pemakaian kendaraan pribadi pun pastinya berkurang.

“Arus lalu lintas yang biasanya padat pada saat sekitar pukul 07.00 hingga 08.00, tentunya berbeda pada saat hari bebas kendaraan pribadi yang dilaksanakan setiap Rabu dalam hampir dua bulan terakhir,” jelas Iswar.

Terkait dengan hitungan pastinya, Iswar mengatakan akan coba dilaksanakan dengan melibatkan para pakar untuk mengetahui seberapa besar pengurangan emisi gas buang pada saat pelaksanaan program tersebut. 

Misalnya saja, dilakukan dengan menghitung kendaraan apa saja yang digunakan dan jumlah pegawai ASN di lingkungan Pemkot Semarang.

"Nantinya akan diketahui berapa persen angka penurunan tersebut. Kami berharap, program hari bebas kendaraan pribadi akan membuat perbedaan dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia, yang memang cenderung mengalami kepadatan arus," ucapnya.

Secara pribadi, Iswar mengaku agar program ini bisa berlanjut. Tujuannya, dalam rangka menciptakan budaya kebiasaan baik, agar masyarakat mau untuk menggunakan kendaraan atau angkutan umum dalam menjalankan aktivitas hariannya.

"Apalagi kalau kita ketahui bersama, pertambahan kapasitas jalan tidak berimbang dengan pertambahan jumlah kendaraan. Kami berharap kebiasaan penggunaan kendaraan angkutan umum, akan mampu menekan jumlah arus kendaraan yang beroperasional di jalan. Sebenarnya ini sudah ada sejak dulu, namun dengan adanya program ini diharapkan hal tersebut dapat terwujud," pungkasnya.