Sebuah kabar kurang nenyenangkan datang dari Kementerian Keuangan Uganda yang mengumumkan bahwa sejumlah stafnya telah dinyatakan positif Covid-19. Media lokal melaporkan bahwa 21 staf di kementerian keuangan itu terinfeksi virus corona antara 19 dan 21 Agustus lalu.
- Korut-Korsel Akan Buka Kantor Penghubung
- Ashraf Ghani: Saya Berutang Penjelasan Pada Warga Afghanistan
- Istri Capres Oposisi Korsel Dihantam Isu Palsukan Resume untuk Melamar Kerja
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut pihak kementerian bergerak cepat dengan memperketat persyaratan bagi pengunjung yang tidak diundang untuk menyerahkan sertifikat bebas Covid-19 sebelum masuk ke dalam gedung.
"Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, kami telah menghubungi semua staf dan menempatkan mereka di bawah perawatan medis," kata sekretaris tetap kementerian Keith Mukhanzi seperti dikutip dari Daily Monitor via AA, Selasa (25/8).
"Kontak dekat mereka akan dikenakan isolasi wajib dan karantina," tambahnya. Kementerian Kesehatan Uganda sejauh ini telah mengkonfirmasi sebanyak 2.362 kasus virus corona, termasuk 22 kematian sejak Maret lalu, jumlah yang relatif rendah untuk negara berpenduduk 42 juta orang.
Namun, situasinya berubah dengan cepat, memaksa pihak berwenang untuk mempertimbangkan kembali strategi mereka, terutama di ibu kota Kampala yang menjadi titik pusat penyebaran virus. Sekitar 99 infeksi baru, dan dua kematian terkait virus dikonfirmasi pada hari Senin (24/8).
Penguncian diberlakukan di negara Afrika Timur itu pada akhir Maret dan telah dilonggarkan pada Juli lalu. Pemerintah telah berulang kali menekankan perlunya menjaga jarak sosial, membersihkan tangan, dan mengenakan masker untuk menekan penyebaran virus corona.
- Komisi Eropa Menarik Pasal Pengaturan Karena Tidak Tercapai Kesepakatan Pada AIAS Paris 2025
- Hubungan Diplomatik Indonesia-Singapura Makin Erat
- Laporan Oxfam: Covid-19 Membunuh yang Miskin dan Memperkaya yang Kaya