51 hari menjelang pencoblosan 14 Februari 2023, DPC PDI-P Salatiga enggan meributkan lagi soal Alay Peraga Kampanye (APK) yang dirusak orang tak dikenal (OTK).
- Revisi UU Narkotika Mentok Karena Ego Sektoral Lembaga
- Prof Budi Setiyono: Pilgub Jangan Hanya Bicarakan Figur
- Jumlah Pemilih di Pilkada Menggelembung, Ini Alasan KPU Kudus Agar Tak Penasaran
Baca Juga
Ketua PDI-P Salatiga Dance Ishak Palit menegaskan kini lebih berkonsentrasi kepada penguatan infanteri di Tempat-tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Saat ini bukan lagi mempersoalkan masalah APK yang rusak justru 51 hari menjelang hari H Pemilu 2014 kita konsentrasi penuh kepada penguatan Infanteri di masing-masing TPS tersebut di 23 Kelurahan di Salatiga," kata Dance ditemui di sela Kampanye Ganjar-Mahfud di Salatiga, Sabtu (23/12).
Perburuan siapa perusak APK para caleg PDI-P Salatiga akan membuang energi dan waktu. Karena memang diakuinya, susah mencari bukti untuk perusakan APK.
"Namun saat ini fokusnya bukan lagi masalah APK, tapi terus membakar mesin partai PDI-P Salatiga yang telah berjalan sebagai mana mestinya," tandasnya.
Upaya sosialisasi pun tak henti dilalukan para caleg menyampaikan nomor urut 3 sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden.
"Upaya kita 'face to face', 'door to door'. Yang pasti, akan yakin mampu menambah kursi di DPRD menjadi 13 kursi dan kita berharap suara kita terus naik diatas 50%," ungkap dia.
Beragam kelompok yang dijaring PDI-P tidak menjadi saol sepanjang satu satu suara yang sama untuk kemenangan Pasangan Capres Nomor 3, Ganjar-Mahfud.
"Satu kelompok satu barisan berbeda-beda tetapi tetap satu jua yaitu Ganjar Mahfud sekali Ganjar Mahfud tetap Ganjar-Mahfud. Terima kasih atas partisipasinya," ucap Dance.
- Relawan Koncone Mbak'e Deklarasikan Dukungan untuk Petahana
- Akui Kekalahan Di Pilwakot Semarang, Yoyok Sukawi: Selamat Bu Agustin Dan Pak Iswar
- KPU Karanganyar Rekam Suksesi Pilkada 2024 Lewat Buku ‘Sabda Kawula’