Terdapat ribuan varian virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19
di seluruh dunia saat ini, termasuk varian yang diidentifikasi pertama
kali di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
- Bangladesh Longgarkan Pembatasan Covid-19 Selama Sepekan Demi Sambut Iduladha
- Pencarian Eril Ridwan Kamil di Sungai Aare Dilanjutkan Kembali
- Bintang Hollywood Evangeline Lilly Terancam Dipecat Marvel Studios karena Menentang Wajib Vaksin
Baca Juga
Terdapat ribuan varian virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di seluruh dunia saat ini, termasuk varian yang diidentifikasi pertama kali di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
Menteri Pendistribusian Vaksin di Inggris, Nadhim Zahawi menuturkan, sekitar 4.000 varian tersebut merupakan mutasi dari virus corona yang sudah didokumentasikan.
"Sangat kecil kemungkinannya bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian di Kent atau varian lain, terutama yang membuat gejala parah dan rawat inap," ujar Zahawi, seperti dikutip Sky News.
"Semua produsen, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan lainnya sedang mencari bagaimana mereka dapat meningkatkan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kami siap untuk varian apa pun, saat ini ada sekitar 4.000 varian Covid di seluruh dunia," tambahnya.
British Medical Journal menunjukkan, ribuan varian muncul ketika virus bermutasi saat bereplikasi, namun perubahan yang berarti sangat kecil.
Kami memiliki industri pengurutan genom terbesar, kami memiliki sekitar 50 persen dari industri pengurutan genom dunia, untuk tantangan apa pun agar virus dapat muncul dan menghasilkan vaksin berikutnya," lanjut Zahawi.
Virus corona atau SARS-CoV-2 pertama kali ditemukan pada akhir 2019 di Wuhan, China. Setelah lebih dari satu tahun, virus tersebut sudah menginfeksi lebih dari 100 juta orang dengan 2,2 juta di antaranya meninggal dunia. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- JMSI Jadi Pemantau Pemilu di Venezuela
- NASA Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Ratusan Kali Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima
- AS Nilai Putin Sebagai Preman Pengganggu Ketertiban dan Hancurkan Demokrasi