Memperingati Hari Tani yang jatuh pada 24 September, puluhan mahasiswa Solo Raya melakukan aksi damai longmarch dari plasa Sriwedari Solo menuju bundaran Galadag.
- Kapolres Wonogiri: Niatkan Beribadah dalam Bekerja
- 10 Tahun Berambut Gimbal, Warga Kebumen Akhirnya Bersedia Dicukur
- Banser Grobogan Buka Tiga Posko Mudik Guna Amankan Pemudik
Baca Juga
Mereka membawa beragam poster dan spanduk protes. Diantaranya bertuliskan 'Kembalikan Hak Tanah Untuk Rakyat', 'Sawah Habis di Negara Agraris', dan 'Indonesia Lawan Tukang Gusur'.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut reforma agraria sejati. Selama ini, mereka menilai kebijakan pemerintah tak berpihak pada rakyat kecil, khususnya petani. Padaha sejak reformasi, petani Indonesia terus menyuarakan tentang reforma agraria sejati namun tak juga menuai hasil.
Nara hubung aksi demo, Panji menyampaikan, selama ini tanah termasuk perkebunan banyak dikuasai pemodal swasta atau asing. Ketimpangan agraria berbanding lurus dengan banyaknya jumlah konflik agraria.
"Selama ini penguasaan tanah di Indonesia masih timpang. Selain itu masih banyak terjadi konflik agraria di mana-mana," jelas Panji.
Momentum Hari Tani diharapkan bisa mengingatkan kembali tugas pemerintah dalam membangun masyarakat adil makmur, khususnya kesejahteraan kaum petani yang selama ini kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat.
Mereka juga menyatakan sikap yaitu pertama, pemerintah turut hadir membawa solusi dalam masalah agraria. Kedua mendesak pemerintah menjalankan UUPA tahun 1960 secara utuh. Ketiga penegakan HAM terhadap korban terdampak konflik agararia.
Keempat mengecam tindakan represif aparat terhadap aktifis lingkungan hiduo, mahasiswa dan petani. Yang terakhir mengecam perampasan lahan rakyat secara paksa. "Itulah lima pernyataan sikap dari kami," tutupnya.
Aksi damai ditutup dengan menjalankan Sholat Ashar di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, bunderan Gladag Solo. Setelahnya mahasiswa membubarkan diri dengan rapi. Aksi tersebut mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian.
- 63 Warga Binaan Rutan Salatiga Terima Remisi Idul Fitri
- Sumur Gas Krikilan Macet, Pemkab Rembang Kehilangan Potensi Pendapatan Miliaran Rupiah.
- Kekeringan Ekstrim, Polda Jateng Imbau Para Pendaki Gunung Tak Sembarangan Menyalakan Api