Aktivis Myanmar dilaporkan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (12/3) setelah Aung San Suu Kyi mendapatkan tuduhan suap baru dari junta militer.
- Pengamat Hubungan Internasional Nilai Peristiswa Bom Bunuh Diri Sarat Pesan
- Pria Ini Nekad Mengikat Seprai Demi Kabur Dari Karantina Covid-19 Di Lantai Empat Hotel
- Divisi Tank ke-105 Korea Utara Masih Berjaya
Baca Juga
Aktivis Myanmar dilaporkan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (12/3) setelah Aung San Suu Kyi mendapatkan tuduhan suap baru dari junta militer.
Juru bicara junta, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun pada Kamis (11/3) mengumumkan, Suu Kyi telah menerima pembayaran ilegal senilai 600 ribu dolar AS serta sejumlah emas saat menjabat.
Dengan tuduhan tersebut, maka Suu Kyi terancam menghadapi hukuman yang lebih berat. Saat ini, Suu Kyi menghadapi empat dakwaan, termasuk mengimpor enam walkie-talkie secara ilegal dan melanggar pembatasan virus corona.
"Tuduhan ini adalah lelucon paling lucu," ujar pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, seperti dikutip CNA.
"Dia mungkin memiliki kelemahan lain, tetapi dia tidak memiliki kelemahan dalam prinsip moral," sambungnya.
Dilansir Kantor Berita RMOL, selain tuduhan terhadap Suu Kyi, aktivis juga dibuat marah dengan semakin banyaknya korban berjatuhan akibat kekerasan aparat keamanan.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut, aparat telah menewaskan 12 korban, delapan di antaranya berada di pusat kota Myaing. [sth]
- Taruna Militer dan Anggota TNI Membanggakan Di Kancah Internasional
- Ada Laboratorium Milik AS yang Dicurigai jadi Sumber Virus Corona
- Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Korban Angin Ribut