Kasus Hepatitis Akut pada anak saat kini menjadi fokus kewaspadaan Pemkot Solo. Pasalnya, Kementerian Kesehatan mencatat ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut di Indonesia.
- DKK Semarang Catat 70 Siswa dan Guru Terpapar Covid-19
- BKKBN Gandeng DPR-RI Sosialisasi di Pasar Kliwon Solo Kampanye Cegah Stunting
- DKK Solo Sisir Warga Belum Vaksinasi Covid-19
Baca Juga
Meski begitu, sejauh ini Pemkot Surakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Solo belum menemukan kasus Hepatitis Akut tersebut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk mengantisipasi munculnya penyakit tersebut. Diantaranya dengan melakukan monitoring pada anak-anak di kota Solo.
”Begitu nanti ditemukan yang bergejala, langsung kami amankan. Kami isolasi. Saya sudah minta ke DKK,” ucapnya Kamis (12/5)
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih sebut pihak Dinkes terus berupaya melakukan antisipasi untuk mendeteksi adanya gejala hepatitis akut yang dikhawatirkan bisa terjadi di kota Solo.
Diantaranya gencar sosialisasikan terus penerapan prokes dengan rajin mencuci tangan dengan sabun seperti pencegahan Covid19.
"Dengan menggiatkan sosialisasi dan upaya pencegahan melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sama seperti pencegahan Covid-19, rajin cuci tangan menggunakan sabun juga,” jelasnya.
Ditegaskan juga penyakit Hepatitis Akut tersebut penularannya bisa melalui makanan. Untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk menggunakan alat makan sendiri.
"Untuk lebih amannya ya pakai alat makan sendiri,” pesannya.
- Lihat Warga Merokok di Sembarang Tempat, Wawali Solo : Banyak yang Belum Sadar
- PMI Jawa Tengah Distribusikan 20 Ton Oksigen ke Delapan RS Di Jateng
- Polres Sukoharjo Gelar Vaksin Lantatur