Analis Kebijakan Penelaahan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah Rudi Prasetyo menyebutkan, pada triwulan 4 tahun 2002 aset senilai Rp38.521 miliar yang didapat dari perkembangan usaha kecil dan menengah.
- Kepala Bapanas: Kenaikan Harga Tempe Bukan Ulah Pengrajin
- Ciptakan Keunggulan Operasional, Semen Gresik Gelar Gemba dan TPM Award Q3 2021
- Panen Melimpah, Harga Garam Rakyat Anjlok
Baca Juga
“Perkembangan usaha kecil dan menengah di provinsi ini dituntut menghasilkan produk berkualitas, kompetitif dan memiliki daya saing tinggi,” ujar Rudi Prasetyo saat Workshop Desiminasi Program Girls 2.0 di kayu harum Hotel Kota Salatiga, Sabtu (26/11).
Berdasarkan data pula Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 1.331.015 orang dengan omzet mencapai Rp68.242 miliar.
"Termasuk di dalamnya dengan adanya workshop ini dapat mendukung peningkatan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama wirausaha muda yaitu dengan memanfaatkan peluang usaha, memperkuat kemitraan dan meningkatkan pemasaran," pungkasnya.
Kegiatan menggandeng Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) merangkul pengusaha muda Salatiga sekitarnya.
Sementara Ketua Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT), Muh Lisin menambahkan, telah merekrut sekitar 500-an orang.
Pihaknya mencoba mengurai persoalan permasalahan yang dihadapi pemuda tani saat ini. Seperti lahan semakin sempit sebagai pemuda mampu melakukan budidaya.
"Untuk itu bagaimana kita mendorong Pemuda mendapatkan pelatihan bisnis dan berusaha sendiri tentunya dengan pendampingan mentor salah satunya Indonesia Plan," imbuhnya.
- 10 Tahun, tiket.com Jadi Pionir OTA di Indonesia
- Tagih Piutang Pajak Daerah, Bapenda Kembali Gandeng Kejari
- Milenial Mulai Lirik Pasar Modal