Kerugian ekonomi dari aksi demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja akan sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jika berlangsung panjang.
- ‘’Kalau Tak Ada Dana Jaminan Kematian Itu, Saya Harus Bayar Utang Pakai Apa?’’
- Kopi Tentrem, Kopi Premium Sido Muncul yang Berawal dari Mimpi
- Layani Keberangkatan Haji, Konsumsi Avtur Bandara Adisoemarmo Naik 176 Persen
Baca Juga
Kerugian ekonomi dari aksi demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja akan sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jika berlangsung panjang.
"Apakah demo ini berlanjut terus? Kita belum tau. Tapi uang yang beredar di hari itu (dalam satu wilayah), ya itulah dampak kerugiannya," ujar Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), M. Ikhsan Ingratubun, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Sebagai contoh, Ikhsan mengaku telah berkoordinasi dengan anggota UMKMnya dibeberapa daerah yang terdampak aksi demonstrasi di Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta dan Makassar.
"Di Yogya otomatis terdampak. Termasuk di Makassar berdampak ke UMKM tidak bisa berjualan. Itulah resiko politik apabila ada UU yang dianggap kontroversial oleh beberapa kalangan, mengakibatkan meluas ke daerah-daerah lain," katanya.
Oleh karena itu, Ikhsan mengkhawtirkan kondisi ekonomi UMKM dan juga nasional jika aksi demontarasi berlanjut. Hal ini karena kontribusi ekonomi nasional didominasi oleh konsumsi masyrakat dan juga produksi UMKM.
"Yang kita tidak inginkan demonya berlarut-larut. Ditambah pandemi (Covid-19). Padahal UMKM membutuhkan iklim yang kondusif, mereka berbasis harian. Kalau kondisinya begini terus, demo terus, ya dampaknya akan besar," ujar M. Ikhsan Ingratubun.
- Komitmen Naikkan Kelas UMKM, Kadin Kota Semarang Gelar Pelatihan Eksport Lanjutan
- Wawalkot Tegal Pastikan Kondisi Ketersediaan Pangan Aman
- KAI Layani Ribuan Pelanggan Libur Tahun Baru