Awal Uji Coba PTM Tahap 2, Guru dan Siswa Di Semarang Positif Covid-19

RMOLJateng- Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahap 2 di kota Semarang dimulai Senin (24/4). Namun menurut informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, di salah satu SMP Negeri, ditemukan guru dan siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.


- Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahap 2 di kota Semarang dimulai Senin (24/4). Namun menurut informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, di salah satu SMP Negeri, ditemukan guru dan siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, membenarkan tentang kasus positif di salah satu SMP Negeri tersebut, namun setelah dilakukan penelusuran, adanya kasus tersebut bukan karena adanya PTM. Kasus tersebut sudah ada sebelum PTM tahap 2 dimulai.

"Tadi ada masukan dari Dinkes, konon ada guru dan siswa Covid-19. Nah ini ketahuannya pada hari pertama saat dilakukan Swab Antigen. Mereka tertular bukan dari PTM, tapi sudah tertular dulu sebelum PTM," jelas Hendi, Senin (26/4).

Hendi mengatakan, uji coba PTM Tahap 1 dinilai berjalan dengan baik. Namun, dirinya berpesan agar semua sekolah yang mengikuti PTM Tahap 2 ini tetap memberlakukan prokes dengan ketat.

Pada PTM tahap II kali ini, tambahnya, ada 87 sekolah mulai sari TK, SD dan SMP yang mengikuti PTM. Hendi juga mengatakan, pada uji coba PTM, Pemkot tidak akan mengejar target siswa yang masuk PTM, namun yang terpenting adalah pembelajaran dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.

"Siswa masuk dua sampai tiga kali seminggu tidak apa-apa, yang penting adalah bisa melakukan interaksi di sekolah. Prokes juga harus dijaga ketat, kita tidak kerjar target selain jaringan ilmu dan teman ini bisa didapatkan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menyebut pada tahap kedua ini protokol kesehatan dilakukan secara lebih ketat.

"Sehari maksimal hanya dilakukan 100 orang saja setiap sekolah, Alhamdulillah berjalan lancar dan dilakukan dengan prokes yang ketat, paling penting adalah pelaksanaan prokes ini," paparnya. [sth]