Badan Arkeolog Jogjakarta Ekskavasi Candi Sirih, Temukan Arca Perunggu Shiwa Terimbun Abu Vulkanik

Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Jogjakarta kembali melakukan ekskavasi Candi Sirih yang ada di desa Karanganyar, kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.


Tim yang dipimpin Baskoro, terdiri dari 12 orang. Mereka mulai bekerja pada 7 September - 25 Oktober 2021, untuk melakukan ekskavasi di tiga candi, yakni Candi Bendokasur di Wonogiri, Candi Risan di Gunung Kidul dan Candi Sirih di Sukoharjo.

"Pada penelitian ini ada 2 kegiatan yang dilakukan, yakni survei dan ekskavasi  Candi Tufa, atau candi yang dibuat dari batuan tufa. Ekskavasi di 3 lokasi candi yakni candi Risan di Gunung Kidul, candi Sirih di Sukoharjo dan candi Bendokasur di Wonogiri. Candi sirih ini merupakan entri point dari candi dengan bahan serupa yang ditemui di Gunung Kidul dan Wonogiri," kata Hery Priswanto, Tenaga Ahli Arkeologi Balar Jogja, ditemui, Minggu (17/10/2021).

Para peneliti membuat sampling-sampling lokasi galian untuk mengungkap tabir Candi Sirih. Alhasil, dari penggalian ditemukan sudut pagar halaman pertama candi. 

"Temuan yang artefaktual seperti tembikar atau gerabah atau wadah dari tanah liat bakar. Di beberapa lokasi yang dibuka (digali) itu ada temuan pecahan-pecahan gerabah," katanya. 

Kemudian, ada temuan arca agastya atau biasa disebut Shiwa Mahaguru terbuat dari sandstone setinggi kurang lebih 52 CM. Kemudian, temuan arca perunggu yang diidentifikasi sebagai Wisnu setinggi kurang lebih 30 CM. Adapula temuan-temuan fragmen dari perunggu.

"Selain itu, kita juga menemukan tempat lingga patok di sudut tenggara. Di sistem percandian, disetiap sudut ada lingga. Ditengahnya juga ada. Bisa dilihat seperti di Candi Sambisari," katanya. 

Kemudian, ada pula temuan lapisan abu vulkanik di kedalaman sekitar 50 cm - 60 cm. Kemungkinan, Candi ini pernah mengalami diguyur hujan abu vulkanik.

"Lapisan ini mengingatkan kita letusan Gunung Kelud beberapa tahun silam, yang dahsyat. Abunya sampai dimana-mana," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan Hery, yang menarik dari Candi Sirih adalah, ditempat seperti ini (pegunungan gersang) Candi sudah eksis. Apalagi disebelah selatan, sekitar 2 kilometer ada Candi Risan, masuk wilayah Gunung Kidul. 

"Kalau disini Hindu, kalau Risan lebih ke Budha, sedangkan candi di Wonogiri sudah tenggelam oleh waduk," terangnya. 

Keberadaan Candi Sirih sudah diketahui sejak tahun 2000, kondisi candi belum banyak berubah sejak awal diketahui ini adalah sebuah candi. Sebelumnya masyarakat tahunya bangunan batu berundak ini adalah bekas tobong, tempat pembakaran.

Diketahui pada tahun 2019 juga sudah dilakukan ekskavasi, ada sejumlah temuan benda purbakala. Seperti Arca Candra/Surya, Lingga, Tangga candi, Kemuncak Candi dan pagar keliling  candi. 

Waktu itu Yoni pasangan Lingga belum ditemukan karena waktu penggalian sudah selesai.

Diketahui untuk luas pagar candi yang pertama sekitar 30×30 meter dan luas induk candi 8×8 meter.

Selain itu terdapat penemuan lain yaitu terdapat ukiran pelipit persegi , pelipit setengah lingkaran, dan pelipit sisi genta yang merupakan ciri khas candi-candi Jawa Tengah.

Seluruh benda temuan pada ekskavasi pertama Candi Sirih disimpan di Rumah Arca Univet Bantara Sukoharjo.

Candi sirih yang diperkirakan dibangun tahun 8 sampai dengan 10 Masehi masih termasuk dalam jenis candi yang ada pada jaman Mataram kuno.

Hery menambahkan, ekskavasi melibatkan warga sekitar sebagai tukang penggali. Pelibatan ini sebagai bentuk edukasi juga, bahwa pasca Balai Arkeologi tidak melakukan kegiatan, warga yang turut serta menjaga.

Salah satu pemerhati dan aktifisi seni budaya Sukoharjo, Bimo Kokor Wijanarko berharap pemerintah dan BPCB memperhatikan situs situs kuno yang banyak ditemukan di Sukoharjo, salah satunya Candi Sirih tersebut.

"Kami berharap Sukoharjo punya museum yang layak untuk menyimpan BCB dan benda peninggalan sejarah lainnya. Karena Sukoharjo punya potensi sejarah yang besar, banyak ditemukan situs dan beranda bersejarah," ungkap Bimo yang juga aktif melaporkan setiap temuan benda bersejarah di Sukoharjo pada BPCB, termasuk Candi Sirih.