Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang hingga saat ini masih menunggu kabar atas hilangnya Iwan Budi sejak 24 Agustus lalu.
- Tiga Bupati “Wiranegoro” Siap Lanjutkan Sinergi Pembangunan Kawasan Bersama
- Gerakan Pasar Murah, 200 Paket Sembako Diserbu Warga Kota Pekalongan
- DLH dan BPBD Rembang Berjibaku Bersihkan Belasan Pohon Tumbang
Baca Juga
Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga pegawai Bapenda yang hilang tersebut.
Iin, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya telah mendapat laporan terkait penemuan jenazah yang terbakar di kawasan Marina yang diduga adalah Iwan Budi.
"Kami komunikasi dengan keluarga juga dan beberapa waktu lalu keluarga mendapatkan insting untuk datang ke daerah Marina sebelum mendapat tentang berita tersebut," kata Iin, Selasa (13/9).
Iin menjelaskan jenazah yang ditemukan terbakar tersebut memang mengarah pada Iwan Budi karena ditemukan sepeda motor hingga name tag bertuliskan Iwan Budi. Namun, tidak mau menduga-duga, Iin masih menunggu hasil forensik dari pihak kepolisian.
"Hasil forensiknya akan keluar dalam dua minggu dan kami harap itu bukan Pak Iwan. Kami harap dimanapun dia berada kondisinya baik, bisa kembali kumpul dengan keluarga dan Bapenda," ungkapnya.
Iin menilai Iwan Budi adalah sosok yang baik-baik saja bahkan karirnya bisa dibilang cukup bagus.
Ia mengenal Iwan Budi sejak dirinya menjabat sebagai Kepala Bapenda pada bulan Januari 2022 lalu. Ia juga mengaku jika Iwan hampir tidak mempunyai masalah dengan sesama rekan kerjanya.
"Sampai saat ini, kami masih menunggu. Mudah-mudahan dua minggu ada perkembangan yang baik," jelasnya.
Disinggung tentang kasus dugaan korupsi yang menyeret Iwan Budi sebagai saksi, Iin mengaku tidak mengetahui secara detail.
Ia mengatakan kasus dugaan korupsi yang merupakan kasus pada tahun 2010 silam, saat ini tengah didalami oleh pihak Kepolisian. Bahkan kasus tersebut terjadi bukan di Bapenda karena pada saat itu Bapenda memang belum terbentuk.
Dulunya, lanjut Iin, Bapenda dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) masih menjadi satu instansi yang bernama Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD). Sehingga, pihaknya tidak mengetahui secara detail kasus dugaan korupsi tersebut.
"Saat itu Bapenda dan BPKAD masih jadi satu namanya DPKAD. Kami tidak tahu kasusnya bagaimana," bebernya.
Ia juga menyebut bahwa Iwan Budi baru akan menjadi saksi sehari sebelum Iwan Budi dinyatakan hilang.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada pegawai Bapenda lainya yang dipanggil untuk memberikan kesaksian atas kasus dugaan korupsi tersebut.
- Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Se-Indonesia, Pertama Kali Dalam Sejarah
- Dongkrak PAD Rembang: Target Retribusi Pasar Baru Capai 38%
- Pengelola Pasar Daerah Sosialisasikan Pentingnya Cukai Rokok