Bagaimana rasanya dari Kepala Sekolah menjadi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah ?
- Tiga Jabatan Eselon II di Batang Kosong
- Pj Sekda: Efisiensi Anggaran Pemkab Baru Capai Rp75 Miliar
- TMMD Sengkuyung Tahap II, Ngecor Jalan di Desa Bateh, Candimulyo
Baca Juga
Hal itulah yang terjadi pada Jumeri yang semula hanya seorang Kepala Sekolah SMKN Bawen Kabupaten Semarang.
"Saya sendiri juga masih tidak percaya dengan hal ini, dengan para pesaing yang hebat-hebat, ada profesor dan doktor," kata Jumeri, Rabu (8/5/2019(
Pria kelahiran Boyolali,10 Mei 1963 ini mengatakan, awalnya ia mendengar adanya lelang jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari group Whatsapp komunitas kepala sekolah.
Karena melihat syarat administrasi yang dimilikinya memungkinkan, Jumeri yang saat mendapat kabar itu sedang beribadah Umrah di Makkah memantapkan niat untuk mengikuti lelang jabatan tersebut.
Awalnya tidak mau maju, namun karena dorongan teman-teman saya akhirnya maju juga. Ya itung-itung mewakili aspirasi teman-teman seperjuangan," imbuh Jumeri yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jateng itu.
Saat awal mendaftar, Jumeri mengaku agak sedikit grogi dengan para pesaingnya.
Sementara saya hanya kepala sekolah biasa tanpa eselon, juga hanya lulusan S2. Namun karena sudah mendaftar, saya tidak merasa takut dan tanpa beban. Artinya kalau kepilih ya syukur, tidak ya tidak apa-apa," tambah Jumeri yang dinobatkan sebagai Kepala Sekolah Terbaik Tingkat Nasional tahun 2013 tersebut.
Disinggung terkait kontrak kerja selama setahun, Jumeri danmengatakan tidak masalah dengan kontrak tersebut.
Kalau memang nanti kami dirasa tidak mampu oleh bapak Gubernur, kami siap mengundurkan diri," kata keduanya.
- Pemkab Karanganyar Raih Dua Penghargaan dari Kementerian PANRB
- 11.476 Warga Masyarakat Joged Semarangan Peringatan HUT Kota Semarang 476
- Netralitas Makin Terabaikan, Ratusan Kades Siap Menangkan Sudewo Di Pilkada Pati 2024