Dugaan penggelembungan suara di Dapil VI Kota Semarang mendapat sorotan dari ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Supriyadi.
- Deklarasi Gajahmada RI Didukung 98 Elemen Masyarakat Siap Menangkan Ganjar-Mahfud di Solo
- Rakor Kewaspadaan Dini Jelang Pilkada, Kasitel Kejaksaan : Dampak Polarisasi Masyarakat Masih Terasa
- Ini Pesan Kaesang Kepada Relawan Alap-Alap Jokowi dan PSI Karanganyar
Baca Juga
"Saya yakin penggelembungan tidak hanya terjadi di Semarang selatan saja tapi bisa terjadi di semua kecamatan," katanya pada RMOLJateng, Rabu (8/5/2019).
Ia mengatakan kasus dugaan penggelembungan suara terbukti saat rekomendasi Bawaslu untuk membuka kotak suara rekap Semarang Selatan tidak digubris.
Padahal sebelumnya saksi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mengusulkan.
"Artinya KPU sudah tidak netral dan diduga bermain dengan oknum salah satu partai," tudingnya.
Ia bahkan beranggapan oknum KPU tidak hanya bermain sendiri. Dugaannya, ada unsur oknum PPK yang turut bermain.
Supriyadi merasa prihatin dengan kejadian tersebut karena kredibilitas penyelenggara pemilu dipertaruhkan.
Di sisi lain sudah banyak korban jiwa demi pemilu yang jurdil.
"Oleh sebab itu kami berharap bawaslu dan polisi mengusut tuntas oknum-oknum yang terlibat dalam permainan penggelembungan suara tersebut," ujarnya.
- Golkar: Dukungan Kiai Untuk Airlangga Menginspirasi Pemilih
- Dukung Ganjar, Pedagang Sayur Bronjongan Bagi-bagi Kaus ke Pelanggan
- Tokoh NU Jateng Berharap Jokowi Pilih Airlangga