Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjadi perbincangan. Hal tersebut dipicu beredarnya percakapan antara Rini bersama Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, terkait pembagian saham atas proyek yang digarap oleh PLN bersama Pertamina.
- Anggota DPR RI Riyanta Sesalkan Ungkapan Jokowi, “Presiden boleh Kampanye”
- Ajak Bersama Awasi Pilkada, Bawaslu dan PWI Kudus Satukan Sikap
- Terkait Ijtima Ulama, PAN Punya Strategi Sendiri
Baca Juga
Pengamat kebijakan publik dan energi Sofyano Zakaria mengatakan, beredarnya editan rekaman suara percakapan telpon antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir sudah jelas bermaksud untuk menjatuhkan Rini dan Sofyan.
"Tetapi tanpa disadari, rekaman itu bisa berbuntut dan berdampak pula terhadap Pemerintahan Jokowi. Artinya Aparat penegak hukum tidak boleh membiarkan ini dan harus mengusut siapa pelaku perekaman dan siapa penyebar rekaman tersebut ke media," ujar Sofyano seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Ia mengatakan, beredarnya editan rekaman suara ini akan pula jadi sorotan publik apalagi ini terjadi ketika baru-baru ini Menteri BUMN mencopot Dirut Pertamina dan ini menuai pro dan kontra.
Dan beredarnya ini editan rekaman suara ini bisa jadi bahan fitnah bagi pihak yang terkait.
"Karenanya aparat penegak hukum harus segera mengungkap kasus ini seterang terangnya," kata dia.
Beredarnya rekaman Percakapan telpon seorang menteri ke publik adalah hal yang teramat serius yang harus diungkap karena ini menyangkut pemerintah dan bisa dibayangkan jika percakapan telpon yang disadap dan dipublikasi ke publik itu menyangkut rahasia dan kepentingan negara yang teramat penting.
- Hendardi: Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Hak Asasi Warga Negara yang Dilindungi Konstitusi
- Pantau Coblosan di TPS 901 Khusus Rutan Salatiga, Yasip Janjikan Rp 5 Juta
- DPRD Batang Ambil Sumpah Janji Ketua dan Wakil Ketua Baru