Bolak Balik Ember Warga Pretek Saat Dropping Air Usai 3 Bulan Kekeringan

Dropping air di Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, oleh Pemkab Batang
Dropping air di Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, oleh Pemkab Batang

Riuh tawa warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pretek, Kabupaten Batang, Jawa Tengah saat bantuan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang. Tiap warga bolak balik membawa ember untuk mengisi air.


Seorang di antaranya, Slamet Nanik (33), yang tidak hanya sekali mengisi ember. Ia berusaha mendapat air sebanyak mungkin.

"Kalau kekeringan sudah lama, sejak Juli 2023 lalu. Ini udah ketiga kalinya dapat bantuan air," katanya sembari mengantre air, Selasa (12/9).

Ia bercerita, sejak tiga bulan lalu, warga memenuhi kebutuhan airnya dengan mengambil ke sungai. Air dari sungai hanya untuk kebutuhan mencuci serta mandi 

Sedangkan air untuk konsumsi, dirinya masih mengandalkan air sumur yang masih ada sedikit demi sedikit. Namun, makin lama air sumur juga makin sulit.

Nanik pun bercerita sebisa mungkin mengirit konsumsi air. 

"Ya kadang mandi dua kali, kadang mandi sekali," katanya lalu tertawa.

Perempuan berhijab itu menjelaskan bahwa air dropping dari Pemkab biasanya untuk kebutuhan selama dua hari. Karena itu, ia berharap ada solusi lain untuk kekeringan di desanya.

Puluhan warga, termasuk anak-anak, tampak riang saat dropping air. Anak-anak pun tak luput melihat proses pembagian air di desanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Riza Zakiyah, menyebut sudah menyalurkan 57 ribu liter untuk wilayah yang kekeringan. Khusus untuk dukuh Jlegong, pihaknya sudah tiga kali melakukan droping air.

"Sebelumnya kami sudah menyalurkan air ke Durenombo, lalu Wonomerto. Untuk Desa Pretek baru kali ini. Kalau untuk warga yang terdampak kekeringan hingga saat ini ada 2.700 KK," katanya 

Ia menjelaskan bahwa solusi untuk kekeringan di Desa Pretek sudah ada. Saat ini, pihaknya dan stakeholder terkait sudah menemukan sumber air baru di Desa Dlisen.

Pihaknya akan melakukan pipanisasi dari sumber mata air di desa Dlisen itu ke Desa Pretek. Lalu juga ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.