BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan mengenalkan Aplikasi Rekonsiliasi Iuran Pemda (ARIP) pada empat pemerintah Kabupaten. Empat wilayah itu antara lain Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Batang.
- BPOM Kerjasama Dengan Kemenkomdigi Untuk Melindungi Pembeli
- PKK Bangga Kencana Kesehatan Temanggung Masuk Tiga Besar Provinsi Jateng
- Demam Berdarah di Batang Capai 32 Kasus, Satu Orang Meninggal
Baca Juga
" Aplikasi ini adalah inovasi besutan BPJS Kesehatan yang berguna untuk meningkatkan akurasi data, iuran, dan ketepatan waktu perhitungan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu di Aula Kantornya, Sabtu (22/10).
Ia berharap penggunaan aplikasi membuat Pemda dalam melakukan perhitungan dan pembayaran iuran secara akurat, tepat, serta lebih transparan dalam pembayaran iuran BPJS Kesehatan.
Tujuannya, agar satuan kerja dapat melihat secara rinci hasil pengisian datanya. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya selisih atas perhitungan iuran.
Saat ini untuk pemotongan iuran jaminan kesehatan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) terdapat perubahan persentase perhitungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019.
Sebelumnya 3% dibayarkan oleh pemberi kerja dalam hal ini Pemda 2%-nya dari gaji PNS atas komponen gaji pokok dan tunjangan keluarga.
"Lalu berubah menjadi 4% dibayarkan oleh Pemda dan 1%-nya dari gaji ASN seluruh komponen gaji termasuk tunjangan tambahan penghasilan dengan batas atas 12 juta rupiah," jelasnya.
Kepala Sub Bidang Belanja Tidak Langsung Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pemalang, Muzaenah optimis lebih mudah memantau pembayaran iuran dan ketepatan dalam pemotongan iuran pegawai Pemda.
Selama ini dilakukan manual biasanya membutuhkan waktu lebih lama.
"Aplikasi ini bisa mempersingkat waktu pengerjaan dan meningkatkan keakurasian data sehingga dapat menjadi data acuan untuk memverifikasi data ASN di masing-masing satuan kerja," jelasnya.
Ia mengatakan data yang dihasilkan pastinya akan lebih akurat dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Harapannya sudah tidak ada lagi kendala kedepan.
- Pasien Tuberkulosis dan AIDS Terabaikan
- RSUD dr R Soetrasno Rembang Lakukan Penyuluhan Soal Kualitas Kesehatan
- Stok Vaksin Menipis, Beberapa Sentra Vaksinasi Hanya Layani Dosis Kedua Hingga Hari Ini
