Bupati Batang Tak Larang Warganya Mudik, Tapi Ada Syaratnya

Sedikit berbeda dengan instruksi presiden Joko Widodo, Bupati Batang Wihaji tidak melarang sepenuhnya warganya di perantuan untuk mudik.


"Kalau di sana (tempat perantauan) mereka kelaparan mau gimana?" katanya di posko Terpadu Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Penyebaran Covid-19, Selasa (21/4).

Ia mengatakan kalaupun warganya di perantauan mudik, harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

Para pemudik, imbaunya, harus segera lapor ke RT dan melakukan isolasi mandiri.

Jika para pemudik kesulitan tempat isolasi mandiri, pihak pemkab mempunyai vila mandiri untuk para pemudik.

"Gedung pramuka kita jadikan tempat vila mandiri untuk pemudik. Saya juga mengizinkan gedung sekolah menjadi tempat untuk isolasi mandiri," jelasnya.

Wihaji bahkan saat ini sedang menunggu 29 pemudik dari Papua.

Ia berharap para pemudik melakukan isolasi mandiri.

Namun, Wihaji menyarankan untuk para pemudik yang 'terjamin' di perantauan tidak usah mudik.

Maksudnya, jika perantau asal Batang terdata dalam bantuan pemerintah atau mampu tidak usah mudik.

"Saya menyarankan tidak mudik," jelasnya.

Di sisi lain, Kapolres Batang AKBP Abdul Waras juga mengimbau warga Batang untuk tidak mudik.

Apalagi saat ini ada pembawa Covid-19 tanpa gejala.

"Jika sayang keluarga, sebaiknya tidak mudik dulu," jelasnya