Pengelola Semarang Royal Golf PT Ardina Prima diduga melakukan pemberhentian sepihak para caddy. Mereka lantas mengadukan pihak pengelola ke kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang.
- Satu Tersangka Dibekuk, Polsek Tlogowungu Pati Ungkap Kasus Ilegal Logging Di Hutan Wonorejo
- Identitas Korban Dugaan Pembunuhan Terkuak, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat
- Antisipasi Barang Terlarang, Polres Grobogan Geledah Ruang Tahanan
Baca Juga
PT Ardina Prima sendiri adalah perusahaan pengelola golf yang ditunjuk oleh PT SPS selaku pemenang lelang sewa untuk mengelola Royal Semarang Golf yang dimiliki oleh Pemkot Semarang.
Kuasa hukum caddy Semarang Royal Golf, Yulianto dan perwakilan PT Ardina Prima saling bertemu di hadapan mediator Disnaker Kota Semarang.
"Kami mengimbau pak Muchlis sebagai pimpinan PT SPS agar bijaksana terhadap para caddy yang sudah mengabdi sangat lama. Janganlah para caddy ini diberhentikan secara sepihak," kata Yulianto, Selasa (27/6).
Terkait dugaan pemberhentian sepihak ini mencuat setelah PT Ardina Prima mengganti para caddy senior dengan caddy lebih muda. Pergantian itu disinyalir merupakan permintaan dari pelanggan.
Yulianto meminta kepada pimpinan PT SPS selaku pihak menunjuk PT Ardina Prima sebagai pengelola untuk bertindak bijaksana. Mediasi yang dilakukan oleh disnaker menemui jalan buntu. Masing-masing pihak masih bertahan dengan pendapat masing-masing.
Yulianto mengatakan ada pernyataan dari perwakilan PT Ardina Prima tidak dapat diterima.
"Dan hari ini kita adakan klarifikasi kepada Disnaker Kota Semarang, dan belum ada titik temu. Karena ada ketegangan antara perwakilan PT Ardina Prima dan saya sebagai kuasa hukum para caddy dipicu karena statemen yang tidak bisa kita terima. Jadi saya merasa klien saya dikesampingkan. Karena pemberhentian sepihak ini merugikan klien kami dan caddy baru yang bertugas selanjutnya," ungkapnya.
Sementara itu, mediator Disnaker Kota Semarang, Masruchan berharap, agar kedua belah pihak berseteru bisa mengedepankan aspek kemanusiaan. Dia juga mengimbau kepada masing-masing perwakilan menyampaikan hasil perundingan kepada pihak diwakilinya.
"Jadi saya harap masing-masing pihak mengedepankan rasa kemanusiaan. Jadi masing-masing perwakilan yang klarifikasi di depan saya tadi agar menyampaikan hasil perundingan kepada pihak yang diwakilinya masing-masing," ucapnya.
Meski demikian, ia melihat secercah harapan dengan adanya tanda-tanda penyelesaian menuju kekeluargaan.
"Untuk penyelesaiannya, saya melihat ada arah untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Mudah-mudahan ke depan ada kesepakatan yang mengarah kepada win-win solution," bebernya.
Masruchan juga menyarankan agar ada angka pesangon yang dimunculkan agar tuntutan para caddy jelas.
"Kemudian saya mengusulkan kepada pihak caddy agar memunculkan besaran angka pesangon jika memang diberhentikan. Tapi sepertinya dari pihak caddy bersikukuh untuk kembali bekerja karena dari perwakilan perusahaan tidak menunjukkan kemajuan dalam negosiasi," tandasnya.
- Kapolda Jateng Akan Tindak Tegas Perusahaan yang Cemari Sungai Bengawan Solo
- Terekam CCTV, Maling Gunakan Jaket Ojek Online Gasak Burung Plus Kandang
- Ribuan Botol Miras di Grobogan Dimusnahkan Menjelang Nataru