Canangkan Lima Pilar STBM, Upaya Pemkab Cegah Stunting

Pemerintah Kabupaten Karanganyar canangkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan louncing tablet tambah darah untuk remaja putri (rematri) di Kecamatan Jumapolo. Salah satu tujuan pencanangan tersebut untuk mencegah agar kasus stunting tidak ditemukan di Kabupaten Karanganyar.


Lima pilar itu adalah tidak ada keluarga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), kepemilikan jamban yang sehat, penerapan cuci tangan pada keluarga, pengelolaan air minum dan makanan aman, penerapan sampah dan limbah keluarga yang aman.

"Pencanangan itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas keluarga yang sehat dan berkualitas," jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Fatkul Munir, Rabu (29/8).

Saat dilakukan penjaringan pada pelajar SMP diperoleh data masih ada 4,77 persen remaja putri beresiko mengalami anemi. Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan tanpa pengobatan. Bagi seorang ibu hamil kondisi tersebut juga berbahaya, menyebabkan berat bayi lahir rendah dan kematian ibu dan bayi.

Pemerintah perlu mempersiapkan generasi masa depan yang bebas dari bahaya Stunting. Stunting atau gagal tumbuh ini merupakan imbas gizi buruk pada balita. Karenanya  kondisi ibu saat mengandung buah hati yang harus memperhatikan angka kecukupan gizi untuk diri dan buah hatinya.

"Kasus stunting di Karanganyar pada bayi harus ditangani serius agar tidak berdampak pada perkembangan terhambat, penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh. Untuk jangka panjang dapat mudah terkena penyakit jantung, diabetes dan hipertensi," jelas Fatkul Munir.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi. Hasil pantauan DKK, jumlah kepemilikan jamban sehat mencapai  97,36 persen, penerapan cuci tangan pada keluarga 69,6 persen, pengelolaan air minum dan makanan aman 86,46 persen, sampah aman 72,14 persen, pengelolan limbah keluarga 59,79.

"Sanitasi layak sudah melampaui target Jawa Tengah dan Nasional. Untuk BABS sudah tidak ada BAB sembarangan. Namun  masih ada 5.885 KK belum memiliki jamban dan mereka menumpang ke tetangga atau jamban umum," lanjutnya.

Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono sebut jika kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting yang bisa meningkatkan kualitas hidup. Perlu kesadaran dan juga  gerakan masyarakat memahami dan menjalani pola hidup sehat dan itu berkesinambungan.

Orang produktif adalah orang yang sehat jiwa dan raganya," jelas Juliyatmono.

Juliyatmono menambahkan, pengetahuan tentang kesehatan khususnya pada remaja perlu dilakukan secara rutin dan terus menerus. Seorang perempuan harus dalam kondisi sehat bila ingin mendapatkan generasi yang juga terlahir sehat.