China sedang mempertimbangkan pencabutan larangan terbang Boeing 737 MAX dan akan melakukan uji coba secara terencana.
- Mesir Telah Pulangkan 43 Warganya dari Afghanistan
- Indonesia Tawarkan Peralatan Berkualitas Ke Brunei Jajaki Kerjasama Antar Pelabuhan
- Pengungsi Afghanistan Mulai Berdatangan di Belanda
Baca Juga
China sedang mempertimbangkan pencabutan larangan terbang Boeing 737 MAX dan akan melakukan uji coba secara terencana.
Demikian yang diumumkan oleh Wakil Kepala Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Dong Zhiyi pada Senin (1/3), seperti dimuat Reuters.
Dong mengatakan, CAAC tengah melakukan pengawasan teknis yang komprehensif dan mendalam terhadap Boeing 737 MAX untuk mempertimbangkan apakah pesawat dapat kembali ke layanan.
"Kami akan melakukan uji penerbangan dengan cara yang terencana dan selangkah demi selangkah setelah masalah keamanan utama kami ditangani dengan benar," terang Dong.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan kerja sama dengan pihak Boeing, maupun Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat.
China merupakan negara pertama yang melarang terbang 737 MX pada Maret 2019, setelah dua kecelakaan fatal yang terjadi di Ethiopia dan Indonesia.
Ketika itu, China merupakan pengguna besar 737 MAX, di mana seperempat dari penjualan pesawat itu berasal dari China.
FAA telah mencabut larangan terbang 737 MAX, diikuti oleh sejumlah regulator lainnya, seperti European Union Aviation Safety Agency (EASA).
Tetapi CAAS menekankan bahwa pihaknya akan memberikan izin terbang kembali jika 737 MAX memenuhi tiga prinsip, yaitu perubahan desain bersertifikat, pelatihan yang tepat untuk pilot dan temuan khusus tentang kecelakaan. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Nigeria Protes ke Indonesia Usai Beredar Video Diplomatnya Dianiaya
- ASEAN Media Forum Mengingatkan Visi Terkoneksi Dan Ketahanan Bersama
- Kapal Tanker Milik WN Singapura Disita AS Kirim Minyak ke Korea Utara