- Pertahankan Warisan Sunan Muria, Warga Kudus Gelar Festival Seribu Kupat
- Wiwitan, Wujud Syukur Awali Musim Panen
- Tari Cahya Nojorono dan Alpukat Japan Kudus Sah Kantongi Hak Paten
Baca Juga
Pepatah mengatakan banyak jalan menuju Roma, banyak cara mencapai tujuan. Seperti ditempuh para politisi dalam memuluskan jalan dengan berziarah ke makam tokoh legendaris. Satu diantaranya adalah makam Raden Sawunggaling.
Makan tua sekira 2 kilometer dari Masjid Agung Demak tersebut, berada di Kampung Sawunggaling, Kelurahan Bintoro, Kecamatan/Kabupaten Demak, merupakan makam dari adik Raja Demak, Sultan Fatah. Komplek makam sendiri terlihat rindang karena terdiri dari pepohonan besar sehingga terkesan adem.
Di dalamnya terdapat suatu ruangan berukuran 5 x 5 meter biasa disebut bangunan cungkup merupakan makan Raden Sawunggaling. Ada pula satu cungkup lagi ukuran 3 x 3 merupakan makan dari Mbah Dirjo tokoh wilayah setempat di masa lampau.
Menurut penjaga malam komplek makam tersebut M Solikhin, peziarah biasanya datang hanya pada hari tertentu saja, misalnya pada saat malam Jumat Wage. Cukup ini terkenal hingga pengunjung dari luar Demak seperti Pati, Rembang, Semarang dan bahkan sampai Jawa Barat turut menyambagi.
"Biasanya hanya waktu-waktu tertentu, terus bagi yang tahu tempat ini sekalian mampir. Setelah dari Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga terus ke sini," ucapnya pada RMOLJateng.
Namun di tahun politik seperti ini berbeda, lanjutnya, hampir setiap hari ada peziarah. Disinyalir sejak mulai Pemilihan Kepala Desa gelombang 1 di tahun 2022 hingga sekarang. Ia melihat banyak calon legislatif dari berbagai daerah.
"Tahun politik sepeeti ini banyak yanh berkunjung ke cungkup. Dari calon kades, lalu yang mau calon DPRD dari berbagai daerah datang ke sini, berziarah. Meminta restu penguasa wilayah di masa lalu," ucapnya.
Dia lantas melihat dari sisi baiknya yakni Cungkup Raden Sawunggaling meningkat.
Cerita tentang Rasen Sawunggaling didapatkan dari cerita turun menurun dari nenek moyang. Raden Sawunggaling putra Brawijaya V diutus ke Demak membantu mendirikan kerajaan, bersama kakaknya yakni Sultan Fatah.
"Terkait simpang siurnya kebenarannya, saya hanya berpijak pada batu nisan makan yang khas bangsawan Majapahit yang mana pernah diteliti oleh budayawan dan arkeolog yang datang ke sini," pungkasnya.
- Peduli Lingkungan Kawasan, BOB Lakukan Penanaman Pohon
- ‘Celoteh Sastra’, Merawat Budaya, Menghidupkan Kata
- Simfoni Sholawat: Menyambut Bulan Suci Ramadan Dengan Lantunan Sholawat