Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Batang mengakibatkan tiga anak meninggal dunia. Jumlah kasus DBD pada Januari hingga Awal Juni sudah mencapai 80 orang.
- Keluarga Bingung, BPJS Dinonaktifkan Saat Berobat Ditolak Puskesmas Sedan
- BPJS Kesehatan Pekalongan Dampingi Validasi Data Penambahan Peserta Baru
- PMK Kembali Telan Korban, Kapolres Salatiga Bersama Dispangtan Semprot Disinfektan
Baca Juga
"Angka itu meningkat dibanding 202. Tahun lalu hanya ada 20 kasus dan satu meninggal dunia," kata Staf Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Batang, Suwandi, Sabtu (11/6).
Ia menyebut mayoritas pasien DBD adalah anak-anak di bawah umur 15 tahun. Tiga pasien yang meninggal pun masih anak-anak.
Suwandi menyebut, jumlah kasus DBD terbanyak di Kecamatan Limpung. Tren peningkatan pada Januari hingga Maret, kemudian Mei hingga awal Juni.
"Faktor cuaca turut mempengaruhi peningkatan kasus BDB. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berkurang," katanya.
Hingga saat ini, Dinkes Batang sudah melakukan 45 kali fogging. Angka itu akan terus bertambah karena warga banyak yang minta.
- Enam Warga Salatiga Terkonfirmasi Omicron, 546 Orang Kasus Positif Covid-19 Aktif
- Kasus Baru Omicron di Indonesia Bertambah
- Wakil Presiden RI Berikan Penghargaan Pemda Berstatus Universal Health Coverage