Demi Daya Saing di Pasar Global, UMKU Rangkul Perguruan Tinggi Malaysia

Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (kiri) mengikatkan diri dalam nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Rektor Management Science University MSU Malaysia.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (kiri) mengikatkan diri dalam nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Rektor Management Science University MSU Malaysia.

Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) mengikatkan diri dalam penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Management Science University MSU Malaysia.


Dengan kerjasama internasional kedua perguruan tinggi ini, diharapkan berkontribusi dalam peningkatan daya saing universitas di pasar global pendidikan tinggi.

Penandatanganan kerjasama itu dilakukan saat UMKU hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AFEB PTMA) di Universitas Muhammadiyah Gresik, Rabu (31/7).

Rektor MSU Malaysia, Prof. Mohd Shukri Ab Yajid mengaku antusias terhadap kerjasama dengan perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah itu. Kesepakatan antara dua perguruan ini menandai komitmen dalam melanjutkan kerjasama secara konsisten dan masif.

 “Kami sangat senang dapat bermitra dengan AFEB PTMA. Kami percaya kolaborasi ini membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam pengembangan kurikulum dan penelitian bersama,” ujar Mohd Shukri.

Ungkapan senada juga dikatakan Rektor UMKU, Edy Soesanto yang juga mengapresiasi kerja sama internasional yang berdampak positif. Kerjasama internasional ini berkontribusi pada peningkatan daya saing universitas di pasar global pendidikan tinggi.

“Kerjasama merupakan lompatan positif yang berdampak pada pengembangan penelitian yang terukur dan bermanfaat bagi masyarakat. Forum ini nuansanya berkemajuan karena kita mendapatkan sharring pengalaman terkait pengelolaan kerja sama internasional,” kata Edy.

Edy mengakui bahwa kerjasama dengan lembaga internasional membuka pintu bagi peningkatan kualitas penelitian. Penelitian lintas batas yang menghadirkan perspektif global terhadap isu-isu kritis.

 “Penggabungan pengetahuan dan keahlian dari dua atau lebih lembaga dapat memunculkan solusi inovatif dan membuka peluang publikasi di jurnal internasional bergengsi,”tukasnya.