Abbrizam Hamam Zufar (5) berharap kelak bisa memiliki kehidupan normal, bermain dan bersekolah seperti anak pada umumnya.
- Berbagai Pompa Dipersiapkan Dalam Hadapi Banjir Rob Jalan Tol Kaligawe
- Polres Pekalongan Kota Lakukan Vaksinasi Anak Yatim Piatu
- Salatiga Kota Kedua Penuhi Standar Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Baca Juga
Meskipun putra kedua dari pasangan Maryono dan Anita ini memiliki keterbatasan sakit Osteogenesis imperfekta yang dialami, tidak menyurutkan semangat.
"Izzam (panggilan Abbrizam) pengin sekolah tidak," ketika ditanya Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi, saat berkunjung ke rumah Izzam di Dusun Badongan RT 01/RW 01 Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Dijawab Izzam dengan anggukan dan mata berbinar. Tidak banyak kata yang diucapkan Izzam, namun selain cacat fisik pada kedua kakinya yang lunglai, semuanya normal.
"Kalau pas cerita bisa bicara banyak, bisa menggunakan handphone sendiri. Main mobil mobilan. Semua dilakukan diatas kasur sambil tidur atau diatas kursi roda. Hanya saja sekarang ia susah makan, makanya tubuhnya kecil," kata Anita, ibu Izzam, Jumat (23/8).
Anita menceritakan, ia mengetahui anaknya mengidap penyakit tersebut sejak umur tiga minggu. Dari situlah tulang kaki anaknya mulai rapuh, dan sering keluar masuk rumah sakit.
"Dari umur tiga minggu itu, pasti tiga bulan sekali patah dan ini sudah delapan kali patah kanan kiri," ucapnya.
Meskipun memiliki BPJS dengan biaya mandiri, namun ada beberapa biaya pemeriksaan yang tidak tercover, jadi ia tetap mengeluarkan dana pribadi hingga menumpuk hutang demi kesehatan anaknya.
"Bayar BPJS sebulan 204 ribu untuk empat orang, kemarin nunggak empat bulan jadi saat Izzam sakit ya keluar biaya sendiri karena tidak bisa dipakai. Sebenarnya kami berharap mendapat fasilitas KIS jadi bisa berobat gratis. Tapi tidak bisa," keluh Maryono langsung pada Wakil Bupati.
Seketika itu juga, Purwadi berjanji akan menguruskan proses pembuatan KIS untuk Maryoni dan keluarga.
"Dari Pemda mengupayakan bagaimana cara meringankan bebannya, jadi dari BPJS yang berbayar nanti bisa dialihkan ke KIS, agar Mas Maryono tidak mengeluarkan biaya lagi, karena untuk biaya hidup saja sudah berat," terangnya.
Pada kesempatan itu Purwadi berpesan kepada orang tua Abbrizam agar mereka tidak berkecil hati. Meskipun kondisi Abbrizam yang cacat sejak lahir, namun balita tersebut merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Dijalankan apa adanya, mudah-mudahan nanti dengan ini mendapatkan rejeki yang lebih," tuturnya.
- Langganan, Tiap Hujan Deras Air Genangi Jalan, PUPR Grobogan Masih Cari Penyebabnya
- Perdana di Banjarnegara, Puluhan Wartawan Tingkatkan Kekompakan Lawan Oknum Nakal
- OKC 2025 di Purbalingga, Keamanan Meningkat, Kecelakaan Menurun