Badan Pusat Statistik (BPS) RI menganugerahkan Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dinobatkan 10 Desa Cinta Statistik (Cantik) Terbaik se-Indonesia Tahun 2023.
- Santri Harus Ikut Serta dalam Penanggulangan Covid-19
- PMI Batang Sudah Alokasikan Rp 100 Juta untuk Korban Gempa
- Mutasi ke Polda Metro Jaya, Jabatan Kapolres Grobogan Diampu AKBP Ike Yulianto Wicaksono
Baca Juga
Camat Tuntang Aris Setyawan mengaku bangga capaian tersebut. Mewakili Kabupaten Semarang di tingkat nasional, Desa Delik mengalahkan ratusan desa lainnya.
"Dengan apa yang diperoleh Desa Delik, sangat cukup membanggakan. Penghargaan tingkat nasional ini diharapkan tahun depan disusul menjadi Desa Anti Korupsi," kata Aris, Jumat (8/12).
Ia menerangkan, lomba Desa Cantik baru pertama kali digelar BPS karena mulai dikenalkan dengan statistik.
Sebelumnya, pihak Kecamatan Tuntang menyodorkan tiga desa maju di Lomba Desa Cantik yakni yakni Desa Lopait, Kesongo dan Delik. Lalu, Desa Delik bisa masuk 20 besar tingkat nasional, mewakili Jateng.
"Jadi dulu ada anggapan program turun ke desa identik dengan pemberian bantuan, maka saat ini dengan adanya data desa yang lengkap akan menjadi pertimbangan pembanggunan," aku dia.
Keunggulan Desa Delik, salah satunya adalah adanya program jambanisasi. Karena ia mengakui, masih ada warga BAB di jamban dan aliran sungai.
Kepala Desa Delik, Punadi mengatakan, Program Desa Cantik BPS bertujuan meningkatkan kompetensi aparatur desa dan kelurahan dalam pengelolaan dan pemanfaatan.
Ia mengatakan, pemanfaatan data dari Desa Cantik untuk perencanaan pembangunan di 2024.
"Dimana, program unggulan dari Delik adalah penangganan kesehatan, pendidikan, kemiskinan ekstrim dan lansia," sebut Punadi.
Saat ini, lanjut dia, data dan lainya sudah terdokumentasi secara lengkap. Kominfo juga telah membuatkan 'website'. Selanjutnya, masyarakat bisa melihat secara langsung termasuk mencermati penggunaan anggaran desa.
Awal keikutsertaan Desa Delik di lomba Desa Cantik, dimulai dengan pendataan. Dikumpulkan di tingkat RT kemudian disetorkan ke desa melalui agen statistik dan dikumpulkan melalui parangkat desa.
"Sehingga nantinya akan muncul data yang kini diprioritaskan oleh Pemdes Delik. Penilaian sendiri dilakukan dari BPS sejak 2022 lalu, setelah lolos ditingkat kecamatan, kabupaten, provinsi kini juara di tingkat nasional," terangnya.
- Tanah Kota Pekalongan Turun 6 Cm/Tahun, Pemerintah Pasang 12 Patok
- Polres Sukoharjo Gelar Istighosah dan Doa Bersama
- HAB Kemenag Momentum Kebersamaan dalam Keberagaman di Salatiga