Dewan Minta Semarang Atas Jadi Perhatian Khusus Soal Antisipasi Banjir

Musim hujan sudah mulai datang di kota Semarang. Meski curah hujan belum tinggi, namun segala cara untuk mengantisipasi banjir di beberapa titik rawan mulai dilakukan pemerintah kota Semarang.


Musim hujan sudah mulai datang di kota Semarang. Meski curah hujan belum tinggi, namun segala cara untuk mengantisipasi banjir di beberapa titik rawan mulai dilakukan pemerintah kota Semarang.

Jika biasanya kawasan semarang bawah menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir, kini Semarang Atas juga sudah menjadi prioritas utama Pemkot.
Hal itu diungkapkan, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono.
Menurutnya, jika sebelumnya Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur yang sudah di normalisasi, kini giliran daerah Semarang atas yang perlu perhatian khusus pemerintag terkait penanggulangan banjir.
Sekarang kita bisa bangga ketika daerah barat dulu banjir dan sekarang sudah teratasi dengan adanya normalisasi banjir kanal barat , sekarang banjir kanal timur, kali tenggang, kali sringin sekarang sudah dinormalisasi,†ungkap Suharsono, senin siang (19/10).
Wilayah semarang atas memang kini menjadi perhatian karena munculnya banjir di beberapa titik seperti kawasan tembalang, gunungpati dan candi.

Sekarang memang yang jadi perhatian adalah muncul banjir atau genangan di wilayah atas seperti tembalang, karena adanya alih fungsi lahan yang sebelumnya perkebunan sekarang beralih jadi pemukiman,†tambahnya.

Mulai berkembangnya banyak pemukiman akibat alih fungsi lahan hijaulah yang menyebabkan banjir mulai mendatangi daerah Semarang atas.

Apalagi tingkat resapan air yang rendah, mengakibatkan air hujan tidak meresap ke tanah, melainkan turun ke jalan atau dibawa ke tempat yang lebih rendah.
Mengenai saluran air, Suharsono juga mengatakan ada kemungkinan saluran air di kawasan semarang atas belum di cek dengan teliti sehingga tidak dapat menampung debit air hujan yang turun terlampau banyak.

Dulu di wilayah atas tidak ada banjir karena resapan ini bagus, karena wilayah atas peresapannya bagus sehingga bisa kebawah, tapi sekarang dengan adanya alih fungsi lahan, banyak perumahan-perumahan di wilayah atas,seiring dengan itu daya tarik masyarakat untuk membangun hunian di semarang ini sehingga merubah alih fungsi lahan,†imbuhnya.

Suharsono juga menekankan bahwa ini adalah tugas dari Dinas PU untuk membuat perencanaan wilayah atas, ketika terjadi kondisi alih fungsi lahan.

Solusinya memang harus menyiapkan perbaikan dan daya tampung saluran itu mencakup seluruh volume air yang memang karena tidak bisa terserap ke tanah langsung itu harus diantisipasi, kemudian harus disiapkan saluran yang baik, yang memadai, yang menampung aliran air.†Pungkas dia.